Bisnis Pupuk Pertanian serta Jenis Kegunaan dan Fungsinya

Posted on
Image Source : Gariey Sia/Wikimedia
Image Source : Gariey Sia/Wikimedia

Pupuk merupakan senjata terbaik untuk para petani. Sedangkan Indonesia adalah surga bagi para petani, tak heran bila pemerintah mengeluarkan produk pupuk bersubsidi. Jenis pupuk yang sering dipakai oleh petani di Indonesia terdiri dari Pupuk Urea dan Pupuk Organik cair. Selain harga jenis pupuk ini murah, cara menggunakan pupuk kompos sangat mudah. Anda hanya perlu menyemprotkan cairan ini ke tanaman. Produsen pupuk yang terkenal di Indonesia antara lain Pupuk Kaltim, Pupuk Sriwijaya, Pupuk Kujang, Gresik dan Garuda Mas. Seluruh Pabrik Produsen serta Distributor dan Agen Pupuk Bersubsidi di Indonesia masuk ke dalam anggota Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI). Produk turunan dari pupuk yang diproduksi oleh perusahaan diatas sebenarnya banyak sekali, Seperti Pupuk NPK, Pupuk Organik HCS, Pupuk EM4 dan EM5, Pupuk Herbafarm, Pupuk Evagrow, Extragen, Enerbio, Pupuk Fosfat, Furadan, Pupuk Fosfor, Pupuk KCL, Pupuk ZA, TSP, SP 36, Phonska dan masih banyak lagi.

Pupuk yang tersedia di pasaran biasanya dapat digunakan untuk seluruh bagian tanaman. Namun terkadang anda harus jeli dan membaca label pupuk agar tidak salah memilih, karena ada beberapa produk pupuk yang tersedia memiliki fungsi yang berbeda. Biasanya ada perbedaan untuk Pupuk Batang, Buah, dan Daun. Namun jenis pupuk ini hanya ditemukan di sebagian kecil daerah saja. Jenis tanaman yang biasanya diperlukan dosis untuk penggunaan pupuk yang sesuai diantaranya adalah Cengkeh, Buah Sawit, Jambu Mete, Kakao, Jeruk, Durian, Rambutan, Kopi, Langsat, Merica, Alpokat, Manggis, Karet, Sukun, Kapas, Jati, Vanili, kelapa, Teh, Nangka, Tebu, Empang, Tembakau, Jarak, Padi, Nilam, Jagung, Semangka, Bawang, Cabe, Tomat, Umbi – Umbian seperti singkong dan sejenisnya, Sayuran, Rumput Laut, dan Kacang.

Dosis penggunaan Pupuk yang pas dan sesuai biasanya tergantung dari ukuran tanaman dan besar buah yang dihasilkan. Untuk tanaman besar biasanya diperlukan pupuk sekitar 4 – 5 Zak per Ha, Sedangkan tanaman dengan ukuran sedang atau medium diperlukan sekitar 2 – 3 zak/ha sampai 3 – 4 zak/ha, dan untuk tanaman kecil biasanya hanya cukup ditaburkan/disemprotkan pupuk sebanyak 1 – 2 zak per ha saja.

Dalam memilih Pupuk yang memiliki kualitas bagus, Pupuk harus memiliki unsur Hara Fosfor, Kalium, Amonium Sulfat, dan Insektisida. Fungsi zat diatas seperti Unsur Fosfor yaitu untuk memperbaiki pertumbuhan akar, sehingga tanaman dapat mengambil unsur hara yang lebih banyak dari pertumbuhan tanaman menjadi subur dan kuat. Zat Kalium akan mengangkat hidrat arang dan memperbaiki beberapa sifat dari tanaman seperti rasa, warna, bau harum, dan waktu ketahanan buah. Zat Amonium Sulfat akan menyuburkan dan membentuk zat hijau daun. Sedangkan Zat Insektisida akan membasmi hama tanaman seperti ulat batang, dan cacar daun pada tanaman.

Sama seperti produk lainnya, Kualitas pupuk sangat berbanding lurus dengan harga. Artinya pupuk yang lebih mahal biasanya lebih memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan jenis pupuk biasa. Pupuk yang memiliki kelebihan biasanya akan meningkatkan hasil panen secara produktivitas yang sempurna dan berbobot nilai. Selain itu tentunya akan lebih efisien dan efektif dalam pemakaian serta meningkatkan hasil produksi.

Bisnis pupuk pertanian saat ini cukup bagus. Jika baru memulai, anda bisa menjadi distributor pupuk bersubsidi. Sebagai agen penyalur distribusi pupuk bersubsidi, anda perlu mempelajari peraturan pupuk bersubsidi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pertanian. Sebagai agen distributor pupuk, anda juga dapat melihat cara membuat pupuk kandang, cara membuat pupuk organik padat, cara membuat pupuk npk organik, dan cara membuat pupuk kompos sederhana dari pabrik tempat anda mengambil produk.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *