Biasanya motor trail identik dengan dual purpose — bisa di jalan, bisa juga diajak main tanah. Tapi kali ini beda. Kawasaki KLX 140R dan KLX 230R lahir bukan buat gaya-gayaan di aspal, melainkan buat yang benar-benar mau “Get Out and Play”. Jadi, kalau masih niat nongkrong di depan rumah pakai motor ini, salah tempat.
Tenaga Kasar, Suspensi Lembut — Karakter Ganda yang Menyenangkan
Uniknya, meski dua-duanya disebut “R”, karakter berkendaranya justru beda. KLX 140R terasa enteng, ramping, dan mudah dikendalikan. Posisi duduknya bersahabat, cocok buat pemula atau yang baru mau mulai offroad. Suspensinya empuk banget — efek “bles-bles” saat melewati gundukan terasa lembut tapi stabil.
Sedangkan KLX 230R, yang tenaganya mencapai 20 HP dengan torsi 20,6 Nm, memberikan sensasi jauh lebih brutal. Tarikan bawahnya kuat, throttle response-nya cepat, dan sasisnya terasa lebih rigid. Cocok banget buat yang udah biasa main tanah dan ingin motor yang siap lompat tanpa banyak mikir.
Harga Kawasaki KLX 140R dan 230R 2025: Beda Tipis Tapi Beda Dunia
Soal harga, dua motor ini sama-sama bukan untuk yang cari kenyamanan harian. KLX 140R dibanderol sekitar Rp41 jutaan, sementara sang kakak KLX 230R tembus Rp51 jutaan. Tapi jangan harap dapat STNK atau BPKB — karena keduanya memang tidak legal di jalan raya.
Artinya, ini murni motor untuk fun riding, latihan motocross, atau main tanah bareng komunitas. Enggak ada lampu, enggak ada spion, bahkan enggak bisa kredit karena enggak ada surat-surat. Kawasaki benar-benar bikin motor ini khusus buat main, bukan buat gaya.
Karburator Model Skap dan Injeksi Responsif
Salah satu pembeda besar di dua model ini ada di sektor mesin. KLX 140R pakai karburator model skap 20 mm, bukan vakum seperti di KLX 150. Hasilnya, tenaga memang sedikit lebih kecil (turun sekitar 1 HP), tapi respons gasnya lebih spontan dan ringan.
Sedangkan KLX 230R sudah injeksi penuh, throttle body 32 mm, dan tanpa balancer. Akibatnya, getaran mesin lebih terasa, tapi responnya cepat banget. Nggak perlu tarik gas dalam-dalam, motor sudah langsung nyentak naik. Sensasi ini justru yang dicari oleh pecinta offroad hardcore.
Swing Arm Aluminium dan Suspensi Berkarakter “Bles-Bles”
Sektor kaki-kaki jadi salah satu nilai jual besar. Kedua motor pakai swing arm aluminium ringan, plus suspensi belakang tabung yang bisa diatur. Bagian depan KLX 140R bahkan disebut lebih nyaman daripada versi KLX 150 dengan upside down — lembut, lentur, dan nurut di jalur berbatu.
Sementara KLX 230R lebih tinggi, lebih besar, dan punya suspensi yang lebih rigid. Walaupun banyak yang bilang “suspensinya masih jadul”, tapi setelah dicoba, ternyata racikan Kawasaki bikin motor ini stabil di kecepatan tinggi dan nyaman buat lompatan kecil di sirkuit.
Performa di Sirkuit: “Get Out and Play” yang Sesungguhnya
Di sirkuit resmi, kedua motor ini diuji langsung. KLX 140R terasa seperti versi ringan dari motor motocross sungguhan — gampang dikendalikan, gesit, dan pas buat yang baru mulai. Tapi saat beralih ke KLX 230R, sensasinya langsung berubah drastis.
Motor lebih besar, posisi duduk lebih tinggi, dan rasanya seperti naik versi mini dari KX 250. Saat menikung, sasisnya rigid tapi tetap nurut. Begitu gas dibuka, torsinya langsung ngisi tanpa jeda. Buat yang suka cornering offroad, sensasi ini bikin nagih.
Pilihan Tepat untuk Pecinta Trail Sejati
Buat yang suka trabasan ringan di hutan, KLX 140R jelas lebih bersahabat. Tapi kalau ingin performa lebih ganas dan siap menghadapi trek ekstrem, KLX 230R jawabannya.
Motor ini memang bukan buat semua orang — tidak ada kenyamanan harian, tidak bisa dipakai di jalan raya, dan jelas tidak bisa dikredit. Tapi bagi mereka yang hidupnya di medan tanah dan debu, dua motor ini bukan sekadar kendaraan, melainkan alat bersenang-senang.
Kadang, keseruan berkendara tidak datang dari motor paling mahal, tapi dari motor yang paling bisa bikin kotor. Kawasaki paham itu. Dengan KLX 140R dan 230R, mereka menciptakan motor yang menolak kompromi—tidak ada lampu, tidak ada spion, hanya ada performa dan senyum lebar setelah terjun di trek.
Kalau kamu ingin sensasi offroad pure tanpa gangguan aspal, dua motor ini wajib masuk daftar coba. Karena pada akhirnya, seperti kata tagline mereka: “Get Out and Play.”



