Category: Otomotif

  • Modifikasi Honda ADV 160 Monoshock

    Modifikasi Honda ADV 160 Monoshock

    Alih-alih dual shock standar, ADV 160 ada yang dikonversi jadi monoshock. Bagian swing arm tetap bawaan standar, tetapi batang as dilas khusus ke rangka.

    Suspensi Monoshock: Fokus Utama Konversi

    Shockbreaker belakang kini nongol menembus bagasi sehingga kapasitas ruang simpan 30 liter berkurang cukup signifikan. Walau mengorbankan kepraktisan, tampilan bersih di buritan berhasil memberikan kesan lebih sporty.

    Warna Bunglon dan Konsep City Cruiser

    Dari sisi estetika, warna bunglon ala aurora menjadikan ADV ini makin bergaya. Sekilas nuansanya berganti biru ke ungu seperti langit senja. Hasilnya, motor bergaya SUV urban ini justru terasa lebih cocok untuk city cruiser atau sanmori ketimbang adventure ke hutan. Kesan ceper dan panjang makin kentara berkat engine mounting yang dimundurkan hingga 7 cm, membuat postur motor mirip low rider.

    Ubahan Depan: Upside Down Scarlet dan Pelek RCB

    Sektor kaki-kaki depan juga dirombak total. Suspensi diganti pakai upside down Scarlet warna gold yang mempertegas kesan premium. Peleknya menggunakan RCB SP800 dengan finishing two-tone, dikombinasikan ban Maxxis ukuran 110/80 di depan dan 130/70 di belakang. Kedua roda kini sama-sama berdiameter 14 inci, bukan lagi kombinasi 14-13 inci seperti bawaan pabrik.

    Sistem Pengereman dan Aksesoris RCB

    Tak ketinggalan upgrade pada sistem pengereman. Di depan terpasang kaliper RCB 4 piston, didukung disc brake model lebar. Sedangkan rem belakang mengandalkan kaliper 2 piston RCB. Master rem radial RCB dengan tuas karbon turut melengkapi, serta tabung RCB yang membuat tarikan tuas lebih empuk dan presisi.

    Area Kokpit dan Kenyamanan Berkendara

    Masuk ke kokpit, grip gas dan bandul stang diganti produk RCB. Handlebar tipe taper juga digunakan sehingga gaya ADV urban ini lebih sporty. Speedometer sudah versi Honda ADV 160 varian ABS/roching dengan panel tombol lengkap. Jok dilapis ulang dengan kombinasi kulit tekstur kasar dan halus, sehingga memberikan grip duduk lebih nyaman tanpa mengabaikan gaya.

    Detail Eksterior: Dari DRL Hingga Fender Eliminator

    Detail kecil juga menarik untuk diperhatikan:

    • Lampu belakang JPA plug-and-play, simpel tapi modern.
    • Fender eliminator custom , meninggalkan kesan clean dengan dudukan plat minimalis.
    • DRL tambahan berbentuk garis tipis di depan, memberikan aksen futuristik.
    • Windscreen smoke bisa dinaikturunkan sesuai kebutuhan.
    • Area dek kaki dilapis garnish genuine Honda berpola karbon serta karpet anti-slip bertuliskan ADV.

    ADV 160 Lebih Sporty & Berkarakter

    Hasil modifikasi ini jelas bukan untuk turing jarak jauh. ADV 160 monosok custom lebih cocok dipakai city ride, nongkrong café racer vibe, atau Sunday Morning Ride (sanmori). Kehilangan bagasi besar memang jadi kompromi, tapi karakter sporty ala urban scooter muncul kuat.

    Ke depannya, siapa tahu AHM benar-benar merilis Honda ADV 160 monoshock bawaan pabrik tanpa mengorbankan bagasi besar. Kalau iya, bisa jadi game changer di kelas skutik adventure urban premium.

  • Perbandingan Honda PCX 160 vs Yamaha NMAX Turbo Terbaru

    Perbandingan Honda PCX 160 vs Yamaha NMAX Turbo Terbaru

    Sebelum bicara mesin, mari geser dulu ke sektor yang sering dipuji oleh banyak rider: suspensi dan posisi berkendara. Honda PCX 160 dikenal menawarkan kenyamanan khas motor berkonsep personal comfort saloon. Suspensi tabungnya yang terbaru mampu meredam benturan jalan beton atau konblok dengan mulus. Kaki pun lebih rileks karena pijakannya lebar dan bisa selonjor.

    Suspensi Honda PCX 160 vs Yamaha NMAX Turbo

    Sementara itu, Yamaha NMAX Turbo dengan performance damper menghadirkan stabilitas saat menikung. Karakter suspensinya cenderung kaku, tapi justru membuat motor lebih anteng ketika digeber di jalur lurus maupun cornering cepat. Jadi, ada perbedaan karakter mencolok: PCX nyaman untuk daily rider, NMAX lebih sporty untuk adu handling.

    Desain Honda PCX 160 vs Yamaha NMAX Turbo

    Kalau bicara soal desain, jelas keduanya menempuh jalur yang berbeda. PCX 160 tampil elegan, ceper, dan mewah, mirip seperti sedan Honda dengan siluet panjang. Lampu DRL-nya lebar dan menyapu dari atas ke bawah, memberi kesan premium.

    Namun, NMAX Turbo lebih menonjolkan kesan berotot. Garis bodi tegas, lampu depan tajam futuristik, serta buritan dengan lampu smoke bawaan membuatnya kental aura sporty. Bagi yang mengutamakan look mewah: PCX 160. Bagi yang suka tampil garang: NMAX Turbo.

    Performa Mesin dan Konsumsi Bahan Bakar Honda PCX 160 vs Yamaha NMAX Turbo

    Masuk ke perbandingan mesin, Honda PCX 160 unggul dalam kenyamanan, tapi performa menengahnya sering terasa ditahan. Keunggulan PCX ada pada keiritan: konsumsi BBM bisa tembus 42–43 km/l, cocok bagi pemilik yang sering commuting jarak jauh.

    Sedangkan Yamaha NMAX Turbo dengan teknologi Electric CVT (E-CVT) dan riding mode S & T begitu responsif di putaran bawah. Akselerasi 0–80 km/jam terasa agresif, cocok untuk mereka yang tidak sabaran. Konsumsi BBM sedikit lebih boros di kisaran 39–40 km/l, tapi sebanding dengan kenikmatan performa.

    Fitur Modern: Kokpit, Speedometer, dan Konektivitas Honda PCX 160 vs Yamaha NMAX Turbo

    Honda PCX 160 sudah dilengkapi TFT 5 inci dengan pilihan tema panel, indikator lengkap, plus konektivitas smartphone via aplikasi Honda RoadSync. Navigasi, pesan hingga musik bisa diakses dari layar.

    Sementara itu, Yamaha NMAX Turbo unggul dalam layout speedometer dua layar. Panel bawah bisa menampilkan takometer, riding mode, sampai navigasi Garmin. Walau database Garmin kurang kaya dibanding Google Maps, tampilan peta lebih menarik. NMAX juga punya tombol W-Shift untuk mengubah karakter CVT secara instan.

    Akomodasi dan Storage Honda PCX 160 vs Yamaha NMAX Turbo

    Soal bagasi, PCX 160 lebih lapang dengan 30 liter, cukup untuk helm full-face plus tas laptop. NMAX hanya 25 liter, tapi masih bisa menampung helm jika diposisikan terbalik. Tangki BBM PCX 7,1 liter, sedangkan NMAX lebih besar 8,1 liter, membuatnya sedikit unggul dalam daya jelajah touring.

    Build Quality & Detail Body Honda PCX 160 vs Yamaha NMAX Turbo

    PCX unggul di kualitas cat metalik yang halus, tapi beberapa panel plastik tipis terkesan kurang solid. NMAX tampil berbeda dengan ornamen carbon pattern yang memberi aura premium meskipun bodinya lebih bulky. Dari segi detail, keduanya punya plus minus: PCX elegan rapi, NMAX macho dan kokoh.

    Mana yang Lebih Worth It?

    • Honda PCX 160: untuk rider yang mengutamakan kenyamanan, akomodasi luas, irit BBM, dan desain elegan.
    • Yamaha NMAX Turbo: untuk pengendara muda yang suka akselerasi agresif, stabil di kecepatan tinggi, dan penuh teknologi sporty.

    Pada akhirnya, pilihan antara Honda PCX 160 vs Yamaha NMAX Turbo kembali ke kebutuhan: apakah Anda lebih suka kenyamanan harian yang kalem atau performa gesit penuh gaya sporty.

  • WMoto Letbe Mecha 150cc: Review Motor Futuristik dengan Dashcam Pertama di Indonesia

    WMoto Letbe Mecha 150cc: Review Motor Futuristik dengan Dashcam Pertama di Indonesia

    Dengan desain kotak mirip robot Gundam dan fitur dashcam bawaan, motor ini memadukan gaya dan teknologi dalam satu paket. Artikel ini membahas mendalam untuk memberi perspektif unik tentang motor yang masih berstatus prototipe ini.

    Desain Futuristik Mirip Gundam

    Sekilas, WMoto Letbe Mecha terlihat seperti motor listrik, tetapi ternyata menggunakan mesin bensin. Bentuk kotaknya yang berotot, lampu LED DRL yang tajam, dan panel body RGB membuat motor ini sangat mencolok di jalan. Dari depan, spatbor sederhana berpadu dengan suspensi teleskopik dan rem cakram ABS dual channel, memberikan kesan kokoh dan modern.

    Fitur Dashcam Pertama di Kelasnya

    Keunikan terbesar WMoto Letbe Mecha adalah dashcam yang terintegrasi di panel TFT 7 inci. Fitur ini jarang ditemui bahkan di motor premium, menjadikannya pionir di segmen skuter 150 cc.

    Spesifikasi Mesin dan Performa

    Motor ini dibekali mesin 150 cc empat klep dengan radiator, bertenaga 15,8 HP dan torsi 14,6 Nm. Bahkan ada opsi hybrid di luar negeri yang memanfaatkan baterai lithium untuk tambahan dorongan.

    Dimensi dan Kenyamanan

    Kapasitas tangki bahan bakar 11,8 liter menjadi nilai plus dibanding kompetitor seperti PCX atau NMAX.

    Detail Lain yang Menarik

    Ban depan menggunakan ring 14 inci, sedangkan belakang ring 13 inci dengan ban CST 130/70. Rem hidrolik depan-belakang, swing arm kokoh, dan ruang bagasi cukup untuk helm open face. Area cockpit dilengkapi power outlet ganda (USB dan colokan listrik), lampu hazard, dan panel indikator lengkap termasuk TCS dan ABS.

    Kapan Rilis di Indonesia?

    Statusnya masih prototipe, tetapi rencana pemasaran di Indonesia menarik perhatian banyak penggemar otomotif.

  • Review WMoto Letbe Flygon 200cc

    Review WMoto Letbe Flygon 200cc

    WMoto Letbe Flygon adalah motor yang menggabungkan kesan klasik ala Suzuki Fanfan dan Yamaha TW dengan sentuhan modern.

    Motor Adventure Ban Gambot dengan Gaya Retro Modern

    Desain lampu LED berbentuk mata capung, suspensi upside down 37 mm, serta rem cakram dengan ABS menambah kesan tangguh namun tetap aman.

    Panel Digital TFT dan Smart Key

    Dari informasi RPM, speedometer, hingga kompas dekoratif, semuanya terlihat menarik. Menu lengkap seperti konektivitas Bluetooth, pengaturan unit, hingga mode tampilan membuat pengalaman berkendara semakin canggih.

    Spesifikasi Mesin dan Performa Responsif

    Mengandalkan mesin 200cc SOHC 2 katup berpendingin udara dan injeksi, Flyon mampu menghasilkan tenaga 17,2 hp dan torsi 17 Nm. Respons mesinnya gesit untuk ukuran motor trail ringan, meski top speed hanya sekitar 105 km/jam. Cocok untuk hobi blusukan dan jalan santai ketimbang balapan.

    Desain Ergonomis dan Suspensi Empuk

    Dengan tinggi jok 780 mm, motor ini ramah bagi pengendara dengan tinggi 165 cm. Stang lebar, posisi pijakan kaki yang santai, serta monoshock belakang berwarna kuning dengan preload adjuster membuatnya nyaman di berbagai medan.

    Detail Tambahan dan Kelemahan Build Quality

    Beberapa detail unik seperti tangki 11 liter berlapis karet, tool box ala Kawasaki KLX, hingga pijakan kaki berlapis karet menambah nilai plus. Sayangnya, kualitas finishing seperti las dan kabel belum rapi sehingga terkesan kurang premium dibandingkan kompetitor.

    Worth It atau Tidak?

    WMoto Letbe Flygon adalah opsi menarik untuk pecinta motor adventure retro-modern. Dengan harga yang masih “coming soon”, motor ini bisa jadi alternatif ekonomis untuk mereka yang mendambakan ban besar dan fitur canggih tanpa harus membeli merek Jepang. Meski build quality bisa ditingkatkan, fitur dan desainnya membuat motor ini patut diperhitungkan.

  • Review Motor Listrik Polytron Fox 200 untuk Perempuan dan Pemula

    Review Motor Listrik Polytron Fox 200 untuk Perempuan dan Pemula

    Polytron Fox 200 mengejutkan pasar. Motor dirancang untuk pemula, dengan harga Rp11,5 juta. Menariknya, harga ini sudah termasuk subsidi besar dari harga normalnya. Dengan biaya baterai langganan Rp15 ribu per bulan, biaya operasional tetap hemat karena kapasitas baterai hanya 1,9 kWh dengan jarak tempuh sekitar 85 km sekali cas.

    Desain Minimalis dengan Tiga Pilihan Warna

    Polytron Fox 200 memiliki tampilan boxy modern yang unik dan mudah dikenali. Pilihan warna glossy meliputi putih, hitam, dan abu-abu, menambah kesan elegan. Dari sisi ergonomis, joknya empuk dan cukup rendah sehingga nyaman untuk pengendara dengan tinggi sekitar 165 cm. Sayangnya, dek pijakan agak tinggi sehingga posisi kaki terasa sedikit menekuk.

    Spesifikasi dan Performa yang Ramah Pengguna

    Motor ini menggunakan motor listrik 1500 watt dengan kecepatan maksimum hingga 70 km/jam dalam mode sport, sedangkan mode normal (D) mencapai 50 km/jam. Untuk penggunaan harian di perkotaan, akselerasi halus dan torsi 153 Nm cukup memadai. Fitur keamanan tambahan seperti alarm saat salah belok (salah sen) sangat membantu, terutama bagi pengguna baru atau ibu-ibu.

    Fitur Unggulan Polytron Fox 200

    Fitur lain yang patut diperhatikan termasuk rem cakram di depan dan belakang, suspensi ganda di bagian belakang, serta speedometer digital lengkap dengan indikator baterai dan jarak tempuh. Ada soket USB dan bagasi 13 liter. Dengan baterai tetap (non-removable), pengisian daya memakan waktu 4–5 jam menggunakan charger 420 watt.

    Kelebihan dan Kekurangan yang Perlu Diketahui

    Kelebihannya jelas ada pada harga, kelengkapan fitur dasar, dan desain ergonomis untuk wanita. Kekurangannya, dek yang terlalu tinggi dan finishing build quality yang standar membuatnya lebih cocok untuk komuter jarak dekat ketimbang perjalanan jarak jauh. Namun, untuk harga di bawah Rp15 juta, sulit menemukan pesaing dengan spesifikasi serupa.

    Bagi yang mencari motor listrik murah dengan desain modern dan fitur ramah pengguna, Polytron Fox 200 bisa jadi pilihan tepat. Apalagi ada promo harga menarik dan biaya operasional yang sangat hemat. Cocok untuk ibu rumah tangga, mahasiswa, atau siapa saja yang ingin mencoba kendaraan listrik tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.

error: Content is protected !!