Tag: monitor

  • Monitor Gaming Xiaomi G24i 2026 IPS 200Hz Harga 1 Jutaan

    Monitor Gaming Xiaomi G24i 2026 IPS 200Hz Harga 1 Jutaan

    Biasanya, kalau dengar monitor gaming murah, ekspektasi orang langsung turun. Tapi Xiaomi G24i 2026 ini bikin kaget, karena langsung kasih refresh rate 200Hz tanpa trik overclocking. Buat yang sering main FPS, screen tearing minim karena sudah support FreeSync Premium dan kompatibel dengan G-Sync. Bahkan ada low frame rate compensation, jadi enggak gampang patah-patah.

    Build Quality: Solid tapi Simpel

    Uniknya, justru bagian build quality enggak jauh beda sama versi lama G24i 180Hz. Kakinya masih hanya bisa tilt, tapi bahannya solid dengan base metal. Bedanya, stand dibalut casing plastik putih tebal. Ada yang bilang agak bulky, tapi sebenarnya justru ngasih kesan gaming banget. Posisi port HDMI, DP, power, dan audio dipindahin ke bawah, kabel jadi lebih rapi. Bonusnya, dalam paket penjualan sudah ada kabel HDMI bawaan.

    Cocok Buat Desain dan Editing

    Meski dibanderol harga Rp1,4 jutaan, panel IPS 24 inch ini enggak kaleng-kaleng. Akurasi warnanya hampir 100% sRGB dengan delta E <2, yang artinya cukup presisi buat editing foto, desain grafis, atau kerjaan anak DKV dan arsitektur. Brightness sampai 400 nits, sudah support HDR berbasis FRC. Kekurangannya, contrast ratio sedikit turun ke 1000:1 dibanding seri lama yang 1300:1.

    Monitor Gaming Murah Xiaomi vs Kompetitor

    Kalau dibandingin sama LG UltraGear atau Galaxy 5 series yang harganya Rp1,5 jutaan, jelas G24i 2026 lebih menarik karena sudah 200Hz. Ada Cube Gaming Iris di kisaran harga sama, tapi belum jelas gamut dan akurasi warnanya bisa setara atau enggak. Jadi, buat pemula yang lagi ngerakit PC pertama kali, monitor ini jadi semacam “standar minimum baru” di kelas monitor gaming murah.

    Intinya, Xiaomi G24i 2026 adalah monitor gaming sejuta umat yang susah dilawan di harga Rp1,4 jutaan. Refresh rate tinggi, panel IPS warna akurat, harga ramah kantong, dan sudah cukup buat kerja kreatif maupun main game santai.

  • Review Monitor Portable UPerfect C2 Pro 16 Inch: Layar Kedua Buat Kerja dan Gaming 240Hz

    Review Monitor Portable UPerfect C2 Pro 16 Inch: Layar Kedua Buat Kerja dan Gaming 240Hz

    Dengan refresh rate 144Hz sampai 240Hz, layar 16 inci 2K IPS ini seperti memberi nafas baru untuk produktivitas mobile, tapi terasa agak mubazir kalau cuma dipakai buka Excel atau Word.

    Kelebihan Monitor Portable untuk Work From Anywhere Jakarta

    Kultur work from anywhere Jakarta Selatan identik dengan laptop tipis, TWS, dan kopi susu. Meskipun begitu, harus siap dengan konsumsi baterai ultrabook yang lebih boros kalau layar ini dipakai full 240Hz.

    Desain Tipis 0,6 cm dan Bobot 678 Gram

    Kalau dipikir-pikir, monitor ini benar-benar ringkas. Tebalnya cuma 0,6 cm di bagian tipis dan 1,5 cm di sisi tebal, bobotnya hanya 678 gram. Stand bawaan sudah include, jadi tidak perlu repot bawa aksesoris tambahan. Bezelnya tipis ala laptop modern, tapi sayangnya tidak ada sleeve pelindung dalam paket pembelian, jadi tetap harus cari tas tambahan biar aman.

    UPerfect C2 Pro Buat Gaming: 240Hz Anti Ghosting

    Di tes UFO, blur dan ghosting minim, terutama di 144Hz ke atas. Buat gamer PC, opsi 2K 240Hz terasa manis, meski jangan kaget kalau suhu monitor bisa tembus 56°C setelah 15 menit gaming.

    Konektivitas Lengkap dengan USB-C dan Mini HDMI

    Port yang tersedia ada 2x USB-C (bisa power + display) dan 1x mini HDMI. Termasuk 2 kabel USB-C dan 1 HDMI to mini HDMI. Jadi secara setup, cukup colok dan langsung jalan.

    Speaker Stereo Bawaan: Ada Tapi Biasa Saja

    Jangan berharap banyak dari speaker stereo bawaan. Fungsinya lebih sebagai pelengkap, bukan untuk hiburan serius. Lebih baik tetap gunakan TWS atau headset kalau mau audio yang proper.

    Harga Monitor Portable 144Hz dan 240Hz di Indonesia

    Harga resmi monitor ini memang agak bikin mikir: sekitar Rp3,2 juta untuk varian 144Hz dan Rp4,8 juta untuk versi 240Hz. Tapi kalau ingin fleksibilitas gaming, editing, plus kerja mobile dengan layar luas, harga ini masih masuk akal.

    Monitor Portable Buat Apa Sih Sebenarnya?

    Uniknya, monitor portable tidak selalu soal kerja. Banyak yang pakai buat setup PS5 di kafe bareng teman, nonton film bareng, atau jadi layar tambahan pas live streaming. Jadi, pada akhirnya balik lagi ke workflow masing-masing.

  • Review Xiaomi A27 UI Monitor 4K Stand Adjustable

    Review Xiaomi A27 UI Monitor 4K Stand Adjustable

    Biasanya kalau bahas monitor, orang langsung tanya: “Apakah layak dibeli?”. Jadi biar gak bertele-tele, jawabannya: iya, Xiaomi A27 UI wajib masuk wishlist kalau nyari monitor 4K murah dengan USB-C dan stand adjustable.

    Monitor 4K USB-C Paling Worth It di Rp3 Jutaan

    Dengan harga Rp3,3 jutaan, fitur yang ditawarkan bisa bikin pesaing kayak LG Ultrafine atau MSI Pro jadi agak minder.

    USB-C Power Delivery 90W: Laptop & Tablet Auto Nyaman

    Salah satu alasan monitor ini cepat viral adalah port USB-C 3.2 yang bukan sekadar transfer display, tapi juga bisa ngisi daya laptop sampai 90W. Kebayang kan? Laptop kerjaan bisa langsung colok monitor tanpa perlu ribet charger tambahan. Bisa sngecas HP, tablet, sampai Samsung Dex.

    Menariknya, walau dipakai via HDMI atau DisplayPort, port USB-C tetap kepake buat ngecas keyboard wireless, headset, atau mouse. Jadi meja kerja lebih rapi tanpa perlu colokan tambahan.

    Plastik Polos Tapi Stand Adjustable yang Jadi Penyelamat

    Bodi monitor ini memang polos, full plastik hitam. Tapi yang bikin beda ada di stand bawaan yang adjustable:

    • Bisa naik turun,
    • Bisa tilt kiri-kanan,
    • Bahkan bisa pivot biar nonton TikTok full screen 😂.

    Di harga segini, saingannya kayak LG Ultrafine 27 inch masih pakai stand basic.

    Panel IPS 27 Inch 4K: Warna Akurat, Delta E < 1

    Xiaomi kasih:

    1. Panel IPS 27 inch
    2. Resolusi 4K UHD
    3. 95% DCI-P3

    Yang lebih gokil lagi: precalibrated dengan Delta E < 1. Buat yang sering edit foto, video, atau desain grafis, akurasi warnanya udah proper banget.

    Kalau cuma buat Netflix, YouTube, atau kerja multitasking di kamar kos, kualitas visualnya udah lebih dari cukup. Solusi buat ruangan sempit.

    Kontras & HDR yang Masih Entry Level

    Gak ada produk murah tanpa kompromi. Di monitor ini:

    • Kontras cuma sekitar 1200:1 → jadi hitamnya masih kurang pekat.
    • HDR support, tapi 8-bit FRC (bukan 10-bit native).

    Artinya, kalau dipakai buat konten HDR serius, jangan berekspektasi tinggi. Tapi untuk penggunaan harian, efek banding di langit atau area gelap masih bisa ditoleransi.

    Perkabelan & Aksesoris Lengkap Tapi Tanpa Speaker Internal

    Dalam box, Xiaomi kasih:

    • Kabel DisplayPort,
    • Kabel USB-C 3.2 support DP & PD,
    • Power brick eksternal 120W (30W buat monitor, sisanya buat power delivery).

    Sayangnya, gak ada speaker internal, cuma bisa pass-through audio via jack 3.5mm. Butuh speaker eksternal/headset.

    Edit, Streaming, Multitasking

    Setelah dipakai beberapa hari, rasanya monitor ini paling cocok buat:

    • Mahasiswa/anak kos → ruang sempit, tapi butuh layar tajam buat kerja dan hiburan.
    • Content creator → editing foto/video dengan warna akurat, tapi budget terbatas.
    • Pekerja remote → laptop tinggal colok USB-C, langsung charging + display.

    Kalau buat gaming? Refresh rate masih standar, gak ada adaptive sync. Jadi monitor ini lebih ke arah produktivitas daripada gaming kompetitif.

    Kompetitor Terdekat: Lenovo, MSI, LG

    Kalau dibandingin:

    • Lenovo N27P (Rp3,8 jutaan) → Adaptive sync.
    • Lenovo L27M (Rp2,5 jutaan) → ada USB-C tapi masih Full HD.
    • LG Ultrafine & MSI Pro → gak ada stand adjustable.

    Garansi Resmi 3 Tahun: Aman Buat Jangka Panjang

    Xiaomi kasih garansi resmi 36 bulan (3 tahun). Walaupun kualitas service center masih suka jadi tanda tanya, setidaknya secara dokumen, perlindungan produk udah cukup panjang.

    Kadang monitor murah cuma jadi pajangan. Tapi beda cerita kalau ketemu Xiaomi A27 UI: harga masuk akal, fitur USB-C bertenaga, stand fleksibel, plus panel 4K tajam.

    Apakah ada kekurangan? Jelas ada. Tapi dengan Rp3,3 juta-an, sulit cari tandingan seimbang antara harga, fitur, dan akurasi warna.

  • Review Skyworth, Merek Monitor 2K Murah Paling Murah di Indonesia

    Review Skyworth, Merek Monitor 2K Murah Paling Murah di Indonesia

    Pasar monitor di Indonesia tahun 2025 lagi seru-serunya. Ada satu brand baru yang langsung bikin geger: Skyworth. Baru empat bulan dijual di e-commerce, dua tokonya udah bisa jual lebih dari seribu unit.

    Sementara itu, brand-brand lain malah masih sibuk ngatur harga kayak Lenovo yang tetap di atas Rp3 juta. Brand-brand dari Taiwan juga gak kalah ngotot, maksa harga di angka Rp3 juta juga. Dan hasilnya? Market kita makin absurd.

    Kenapa Skyworth Bisa Bantai Pasar?

    Pertama, Skyworth belum ngeluarin harga paling rendahnya. Di Tiongkok, harga monitor 27 inci 2K udah turun ke Rp1,8 juta, tapi di sini masih dipertahanin sedikit di atasnya. Bayangin kalau nanti harganya diturunin lagi.

    Terus sekarang muncul model 24 inci 2K dengan refresh rate 180 Hz di bawah Rp2 juta. Beda harga dari versi di China cuma sekitar Rp300 ribu. Untuk monitor 2K, itu udah sangat-sangat value. Jadi wajar kalau banyak yang langsung kesengsem.

    24 Inci 2K, Solusi Pas untuk Meja Kecil

    Banyak pengguna monitor di Indonesia ternyata pakai meja kecil, rata-rata 60×100 cm atau 60×120 cm. Kalau dipaksain pakai 27 inci apalagi 34 inci, ya siap-siap leher dan mata pegal. Nah, monitor 24 inci dengan resolusi 2K ini jadi solusi sempurna. Resolusi tajam karena ukuran layarnya lebih kecil, dan gak perlu scaling. Natural aja dipakai harian.

    Dan soal kualitas gambar? Gak usah khawatir. 2K di 24 inci tetap lebih enak dilihat dibanding full HD, apalagi buat kerja produktif. Bidang kerjanya jauh lebih luas dan mata gak gampang capek.

    Performa Warna dan Preset yang Serius

    Skyworth juga gak asal jual murah. Monitor ini punya preset warna yang udah dituning dengan serius. SRGB-nya akurat banget, bahkan dibandingkan dengan brand-brand mahal. Preset dan Adobe RGB udah disiapin. Slider brightness-nya bebas di semua preset.

    Panelnya juga punya color coverage sampai 92% P3. Memang belum sehebat panel kelas atas, tapi dengan harga segini? Udah jauh di atas ekspektasi. Grey scale-nya juga konsisten di gamma 2,2. Semua preset warnanya dirancang rapi. Bahkan untuk warna kulit pun tampil natural.

    Garansi dan Jaminan Tanpa Dead Pixel

    Skyworth kasih garansi 3 tahun. Kalau panel ada titik mati satu aja, bisa langsung klaim ganti baru. Sementara brand lain masih minimal 3-6 dot baru bisa garansi. Ini jadi nilai plus yang besar, terutama buat pembeli yang gak mau ambil risiko.

    Bandingkan dengan Brand Lain, Skyworth Masih Unggul

    Kalau dibandingin sama produk kayak AOC, Xiaomi G24i, atau MSI, Skyworth masih lebih unggul. Bahkan beberapa produk masih kasih harga Rp1,9 juta buat monitor full HD. Sementara Skyworth udah kasih 2K 180Hz dengan harga serupa. Masih ada yang mau beli full HD di harga segitu? Serius?

    Produk-produk lain juga ada yang overshoot parah di setting gaming-nya. Skyworth kasih beberapa pilihan preset gaming dan bahkan support MPRT, walaupun tuning-nya belum sempurna. Tapi secara keseluruhan, ghosting-nya minim dan mata masih nyaman.

    Tantangan Buat Brand-Brand Lama

    Dari segi harga, performa, garansi, sampai tuning warna, Skyworth bisa dibilang lagi ngasih tamparan ke semua kompetitor. Monitor Skyworth 24 inci 2K 180 Hz buat gaming oke, warna tajam buat kerja kreatif, dan garansi yang bikin tenang. Emang ada yang masih pilih monitor full HD di harga Rp2 juta ke atas kalau udah kenal Skyworth? Cek di tokped sekarang

  • Ulasan Monitor 165 Hz Full HD 24 Inch 1 Jutaan Airo AIO 24GV

    Ulasan Monitor 165 Hz Full HD 24 Inch 1 Jutaan Airo AIO 24GV

    Belakangan ini, saya nemu monitor dengan harga yang cukup menggiurkan, cuma Rp1,5 juta! Penasaran kan? Soalnya, kalau kamu cek di TikTok, banyak yang nge-review produk ini dengan klaim yang mengesankan. Tapi, seperti biasa, pengen cek lebih lanjut, apakah produk ini benar-benar sesuai dengan yang dijanjikan atau malah cuma hype doang. Jadi, di sini bakal bahas tentang monitor ini secara jujur, plus kelebihan dan kekurangannya.

    Desain dan Kualitas Build Airo AIO 24GV

    Dari sisi desain, Airo AIO 24GV ini cukup oke! Monitor 24 inci dengan layar full HD ini punya desain yang simpel dan modern, dengan kaki metal yang kokoh. Bingung kan dengan kaki metal? Ya, monitor ini nggak cuma elegan tapi juga kuat. Bahkan, build-nya terasa solid banget, mirip-mirip monitor yang harganya lebih mahal. Salah satu fitur menariknya adalah desain kurvanya yang nggak terlalu ekstrem, yaitu 1800R, jadi kalau kamu yang lebih suka monitor yang nggak terlalu melengkung, ini cocok banget.

    Spek Mumpuni untuk Harga Terjangkau

    Jadi, kalau kamu main game dengan kecepatan tinggi, monitor ini bisa ngikutin tanpa masalah. Ditambah lagi, akurasi warnanya cukup oke dengan 115% sRGB dan 81% Adobe RGB. Gimana? Terlihat menarik, kan? Ditambah dengan tingkat kontras yang tinggi, jadi pengalaman nonton atau main game bakal lebih hidup dan detail.

    Fitur Tambahan yang Membantu

    Monitor ini juga dilengkapi dengan beberapa fitur berguna, seperti joystick untuk pengaturan OSD (On-Screen Display). Di monitor dengan harga segini, biasanya masih pakai tombol-tombol biasa, tapi Airo AIO 24GV punya joystick yang membuat pengaturan jadi lebih mudah dan cepat. Selain itu, ada juga dukungan HDR (High Dynamic Range), meski kalau tidak disetel dengan benar, kadang tampilan sedikit gelap. Tapi, kalau kamu main game dengan konten HDR, fitur ini berfungsi dengan baik, kok!

    Garansi dan Dead Pixel

    Seperti monitor dengan harga murah lainnya, Airo AIO 24GV punya beberapa kekurangan. Salah satunya adalah garansi yang cuma satu tahun, yang tentu saja lebih pendek dibandingkan merek lain seperti Xiaomi yang menawarkan garansi hingga tiga tahun. Terus, ada satu masalah lagi yang perlu kamu perhatikan: monitor ini punya satu dead pixel. Mungkin buat sebagian orang, dead pixel ini bukan masalah besar karena letaknya kecil dan nggak terlalu mengganggu.

    Tapi, kalau kamu pikirkan lagi, harga murah ini mungkin ada komprominya. Untuk harga yang cuma Rp1,5 juta, kamu nggak bakal dapat monitor dengan kualitas yang lebih baik di harga segitu, meskipun ada dead pixel sedikit.

    Apakah Worth It?

    Jika dilihat dari harganya, Airo AIO 24GV bisa dibilang cukup worth it. Dengan refresh rate 165Hz, desain keren, dan kualitas build yang solid, monitor ini bisa jadi pilihan tepat buat kamu yang butuh monitor gaming atau kerja dengan budget terbatas. Meski ada kekurangan seperti garansi pendek dan dead pixel, fitur-fitur yang ditawarkan masih membuatnya layak dibeli, apalagi kalau kamu dapat harga promo lebih murah dari Rp1,5 juta.

    Jadi, kalau kamu nggak terlalu masalah dengan dead pixel kecil dan garansi yang lebih pendek, Airo AIO 24GV ini bisa jadi pilihan yang menarik. Kalau masih ragu, coba lihat review dan perhatikan kondisi barang yang kamu beli, karena beberapa orang mungkin mendapatkan produk yang berbeda. Tapi overall, buat kamu yang nggak ingin merogoh kocek dalam-dalam, beli di tokped disini

  • Review Monitor Gaming Samsung Odyssey G5 G50D

    Review Monitor Gaming Samsung Odyssey G5 G50D

    Di zaman sekarang, monitor gaming 24 inch Full HD 180Hz dengan warna nyaris sempurna itu udah bisa dapet dengan harga gak nyampe 2 juta. Nah, daripada cuma fokus ke angka, mending kita ulik bareng-bareng kenapa monitor ini bisa dibilang “worth it” banget.

    Ngerakitnya Gak Pake Drama

    Kita mulai dari hal yang sering disepelekan: setup pertama kali. Monitor ini punya sistem perakitan yang jauh lebih simpel dari versi tahun lalu. Gak perlu lagi cari obeng segala macem—cukup putar kaki dan tiangnya, langsung ngunci sendiri. Gampang banget, bahkan buat yang jarang ngoprek barang elektronik.

    VESA mount juga masih ada kok di belakang, jadi tetap bisa gantung monitornya di dinding atau pasang di lengan monitor eksternal.

    Desain Makin Matang, Gak Norak

    Kalau pernah lihat G5 versi lama, tampilannya tuh gaming banget, sampai kesannya kayak ngegas terus. Nah, yang 2024 ini beda. Samsung bikin desainnya lebih kalem, mirip-mirip ViewFinity series mereka yang biasanya buat kreator. Tapi jangan salah, garis desain Odyssey-nya masih keliatan kok, apalagi dari hiasan bulat di belakang itu.

    Yang bikin suka juga, sekarang bentuk kakinya segilima dari logam yang kokoh, bukan V-shape lagi. Ini bikin meja jadi lebih lega dan keliatan rapi.

    Panelnya Seriusan Upgrade

    Brightness-nya juga gila, hampir nyentuh 500 nits. Dipake ngedit video atau foto? Udah bisa diandelin. Buat gaming kompetitif juga oke banget, terutama yang doyan main CS2 atau Valorant.

    Menu OSD yang Ramah User

    Samsung emang selalu total soal OSD (On-Screen Display) mereka. Navigasinya masih pakai joystick D-pad, dan tampilannya informatif banget—refresh rate, resolusi, response time, semua langsung keliatan.

    Preset buat tampilan juga banyak: Racing, FPS, RPG, dan bisa di-custom satu-satu. Jadi nggak perlu ribet utak-atik brightness tiap kali ganti game. Sayangnya, fitur picture-in-picture belum tersedia.

    Konsumsi Daya Efisien Banget

    Ini poin penting yang sering dilupain. Odyssey G5 G50D ternyata hemat daya, bro. Main di 180Hz dengan brightness maksimal aja cuma makan 33 watt. Kalo brightness diturunin ke 50%, langsung turun ke 23 watt. Bahkan di refresh rate 60Hz, cuma nyedot sekitar 21 watt aja.

    Kalau dibandingin sama versi G5 sebelumnya, ini bisa dibilang upgrade besar—dari desain sampai performa. Memang sih, spesifikasinya nggak terlalu melonjak, tapi build quality dan experience-nya jauh lebih matang.

    Harga launching 4,2 juta ini emang mungkin bikin mikir dua kali. Tapi harus inget, versi G5 sebelumnya pas launching bisa nyampe 7 jutaan, lho. Jadi kalau dilihat dari sana, ini termasuk langkah hemat dari Samsung. Dan besar kemungkinan harga ini bakal turun juga dalam beberapa bulan ke depan, mungkin bisa main di 3 jutaan.

    Bukan Sekadar Spek di Atas Kertas

    Yang dapet dari monitor ini adalah keseluruhan pengalaman yang rapi, mulai dari build quality, kenyamanan setup, kualitas visual, sampai konsumsi daya yang irit.

    Beli di tokped sekarang

  • UColor O2 Touch Monitor Portable OLED 3K: Layar Premium untuk Kerja, Hiburan, dan Gaming

    UColor O2 Touch Monitor Portable OLED 3K: Layar Premium untuk Kerja, Hiburan, dan Gaming

    Sekarang makin banyak perangkat yang mendukung fleksibilitas kerja, termasuk monitor portable. Nah, kali ini ada monitor portable UColor O2 Touch dengan layar OLED 3K, refresh rate 120Hz, yang nggak cuma enak buat kerja, tapi juga mantap untuk hiburan dan gaming.

    Desain UColor O2 Touch Simpel, Tampilan Premium

    Dari segi desain, monitor ini punya tampilan premium dengan layar full glass tanpa tulisan merek di bagian depannya. Ukurannya 16 inci, sekelas layar laptop gaming, tapi tetap ringan dengan bobot hanya 694 gram. Ketebalannya pun cuma 3,5 mm di bagian tertipisnya, sementara bagian bawahnya sedikit lebih tebal (6,5 mm) karena ada port dan konektivitasnya.

    Bodi belakangnya menggunakan material metal dengan VESA Mount 75 x 75 mm, jadi bisa dipasang ke bracket. Ada juga speaker ganda untuk kebutuhan multimedia. Selain itu, monitor ini dilengkapi case berbahan kulit sintetis dengan sistem magnetik, yang berfungsi sebagai pelindung sekaligus stand.

    Konektivitas UColor O2 Touch dan Pengaturan yang Fleksibel

    Monitor ini punya dua port USB Type-C untuk power dan display input, serta satu port Mini HDMI. Ada juga lima tombol di sisi kiri untuk mengatur power, volume, brightness, dan setting OSD.

    Untuk menghubungkannya ke perangkat lain, bisa pakai satu kabel USB-C saja. Tapi kalau hanya mengandalkan satu kabel ini, brightness dan refresh rate-nya kurang maksimal. Solusinya, gunakan daya tambahan supaya layar bisa bekerja optimal di resolusi 3K dan refresh rate 120Hz.

    Kualitas Layar UColor O2 Touch yang Gokil

    Sebagai panel OLED, monitor ini menawarkan warna yang lebih hidup, hitam lebih pekat, kontras tinggi, dan ketajaman yang luar biasa. Jika dibandingkan dengan layar IPS, perbedaannya sangat terasa. Monitor ini punya kontras rasio 100.000:1, brightness 500 nits, dan color gamut 100% DCI-P3.

    Keunggulan ini membuat monitor portable ini sangat cocok untuk berbagai kebutuhan, seperti:

    • Multitasking: Bisa membuka dua jendela sekaligus, misalnya satu untuk mengetik dan satu lagi untuk referensi video.
    • Desain dan Editing: Warna yang lebih akurat sangat membantu dalam color grading video atau desain grafis.
    • Presentasi: Cocok untuk presentasi di tempat yang tidak memiliki monitor besar.
    • Gaming: Bisa dikoneksikan ke konsol seperti Nintendo Switch, Xbox, dan PS5. Monitor ini punya response time hanya 1ms, jadi pengalaman gaming lebih lancar.

    Fungsi UColor O2 Touch yang Fleksibel

    Monitor ini bisa digunakan untuk berbagai perangkat, seperti laptop, smartphone, tablet, hingga konsol gaming. Bahkan, jika dihubungkan ke iPhone atau iPad, bisa digunakan untuk monitoring kamera atau sekadar menikmati tampilan layar yang lebih luas.

    Untuk kebutuhan kerja, monitor ini juga berguna bagi trader yang perlu melihat data di satu layar dan grafik di layar lainnya. Programmer juga bisa lebih nyaman coding dengan layar tambahan.

    Dengan layar OLED 3K, refresh rate 120Hz, dan fitur premium lainnya, monitor ini punya kualitas tampilan yang lebih baik dibanding banyak perangkat sejenis. Selain meningkatkan produktivitas, monitor portable ini juga menambah fleksibilitas dalam bekerja maupun hiburan.

    Kalau punya monitor portable seperti ini, bakal dipakai buat apa? Bagikan pendapat di kolom komentar!

error: Content is protected !!