Tag: poco

  • Rekomendasi HP 1 Jutaan Terbaru 2025

    Rekomendasi HP 1 Jutaan Terbaru 2025

    Mencari HP harga 1 jutaan terbaik 2025 memang selalu jadi momen menarik. Pasalnya, di kelas entry-level ini sudah banyak pilihan ponsel dengan performa solid untuk aktivitas harian, gaming ringan, hingga kebutuhan hiburan multimedia. Apalagi, sejumlah seri lawas juga mengalami penurunan harga, membuat persaingan semakin ketat.

    Poco M7 4G: HP Gaming Murah dengan Baterai 7000 mAh

    HP 1 jutaan layar 6,9 inci Full HD+ 144Hz plus chipset Snapdragon 685 jadi kandidat terkuat di kelasnya. RAM 8 GB dan storage 256 GB layak untuk performa di atas rata-rata.

    Samsung Galaxy A07: Update Android 6 Tahun

    Jarang ada HP murah yang berani menjanjikan update OS hingga 6 tahun. Inilah yang bikin Samsung Galaxy A07 spesial. Mengusung layar 6,7 inci HD+ 90Hz, chipset MediaTek Helio G99, serta baterai 5000 mAh, Galaxy A07 tetap relevan hingga Android 21 mendatang. Nilai jual jangka panjang yang jarang ditemui di segmen entry-level.

    Redmi 15C: Layar Jumbo dan Gorilla Glass 3

    Tak kalah menarik, Redmi 15C membawa layar IPS 6,9 inci 120Hz yang sudah dilapisi Corning Gorilla Glass 3. Chipset Helio G81 plus baterai 6000 mAh membuatnya cocok untuk pengguna yang doyan multitasking ringan tanpa takut kehabisan daya.

    Itel S25 Ultra: AMOLED Lengkung

    Fitur Full HD+ 120Hz AMOLED melengkung 6,78 inci plus kamera utama 50 MP + makro 2 MP dan kamera depan 32 MP, ponsel ini siap memanjakan pengguna yang gemar fotografi.

    Advan X1: HP Gaming Lokal dengan Kamera Sony IMX

    Brand lokal pun tidak mau ketinggalan. Advan X1 menawarkan layar 120Hz, RAM 8 GB + RAM virtual, serta kamera utama 64 MP dengan sensor Sony IMX 782. Cukup mengejutkan untuk HP di kisaran 1 jutaan, terutama untuk gamer entry-level yang butuh ponsel stabil dengan harga terjangkau.

    Tecno Spark 30 Pro: Kamera 108MP di Kelas 1 Jutaan

    Jika fotografi jadi prioritas, Tecno Spark 30 Pro jelas tidak boleh dilewatkan. Membawa kamera utama 108MP dan kamera depan 32MP, hasil foto dijamin tajam. Layarnya pun sudah AMOLED Full HD+ 120Hz, lengkap dengan baterai 5000 mAh.

    Infinix Smart 10 Series: Murah tapi Baterai Jumbo

    Infinix Smart 10 Series dibekali:

    • Baterai 6000 mAh
    • Layar 6,67 inci 120Hz
    • Memori 256 GB

    Seri ini cukup menggoda di segmen entry.

    Motorola G45: Snapdragon 6 Gen 3

    Nama Motorola G45 jadi kejutan terbesar. Bagaimana tidak? Chipset Snapdragon 6 Gen 3 fabrikasi 4nm biasanya hanya ada di HP mid-range, kini hadir di segmen 1 jutaan. Dipadukan dengan RAM 8 GB, memori 256 GB, dan layar 120Hz, ponsel ini bisa dibilang “flagship killer versi hemat”.

    HP Harga 1 Jutaan Terbaik 2025

    Mulai dari Poco M7 4G dengan baterai 7000 mAh, Samsung Galaxy A07 dengan update Android 6 tahun, hingga Moto G45 dengan Snapdragon 6 Gen 3, semuanya menawarkan value tinggi di kelasnya. Intinya, tahun 2025 adalah waktu paling tepat untuk mencari HP 1 jutaan dengan spesifikasi maksimal. Tinggal pilih sesuai kebutuhan: gaming, fotografi, atau ketahanan baterai.

  • Review Poco F7: HP Gaming Terbaik 2025 di Harga 5 Jutaan, Lawan iQOO Neo 10?

    Review Poco F7: HP Gaming Terbaik 2025 di Harga 5 Jutaan, Lawan iQOO Neo 10?

    Udah banyak banget HP midrange yang datang dan pergi, tapi Poco F7 nongol lagi dan langsung bilang, “Saya masih raja di sini, ya!” Tanpa banyak drama, Poco F7 ngasih bukti: desain premium, chipset kelas flagship, RAM gede, dan storage jumbo. Harga? Tetep nempel di 5-6 jutaan. Susah buat lawan kalau begini caranya.

    Di Tengah-Tengah Keramaian, F7 Muncul Bawa Sapu

    Awalnya banyak yang mikir, “F7 hilang ya?” Soalnya yang kelihatan di awal 2025 itu Poco F7 Pro sama F7 Ultra yang udah main di kelas flagship. F7 yang versi biasa malah kayak ngumpet. Tapi ternyata dia bukan hilang, cuma nunggu momen pas.

    Desain Poco F7: Bukan Cuma Gaya, Tapi Juga Kuat

    Gaya HP ini tuh glow up total. Frame-nya udah metal, back cover-nya kaca, IP68 pula (tahan air coy!). Layar 6.83 inci bezelnya tipis, sudut layar membulat, mirip Google Pixel. Tapi ya balik lagi, desain itu selera. Ada yang bilang HP ini “kegedean” buat tangan kecil. Apalagi bobotnya juga 215 gram. Untungnya ada tiga warna: silver rame, black kalem, dan white yang netral. Bebas pilih.

    Performa Snapdragon 8s Gen 3: Midrange Rasa Flagship

    Chipset plus RAM 12GB dan storage 512GB. Gak ada pilihan lain, langsung full spek. Tes Antutu dapet skor 1.8 – 2 juta, tergantung mode pemakaian. Main Mobile Legends? Udah gak usah ditanya, rata kanan. Genshin Impact? Masih bolak-balik fps-nya dari 40-60. Panas? Ya, bagian depan bisa tembus 45 derajat. Tapi ini emang problem semua HP pake chipset ini, bukan salah F7 doang.

    Kamera Poco F7: Natural, Jujur, Gak Banyak Gimmick

    Kamera utama 50MP (udah OIS), ultrawide 8MP, dan selfie 20MP. Hasil fotonya konsisten, dari siang, malam, sampai zoom 2x masih tajam. Warna juga gak lebay. Langit Jakarta yang mendung ya tetep abu-abu, gak dipaksa biru. Video selfie juga oke, 1080p 60fps dengan stabilisasi bagus. Bahkan bisa ngerekam dengan dynamic range yang luas.

    Layar “B Aja”, Tapi Tetep Enak Buat Nonton dan Gaming

    Walau panelnya udah bagus—1.5K AMOLED, refresh rate 120Hz adaptif, brightness tinggi buat outdoor, plus Gorilla Glass 7i—tapi tetap terasa “biasa” kalau dibandingin bagian lain yang lebih wow.

    Baterai 5000 mAh, Isi Ulang Ngebut 90W

    Poco F7 dikasih baterai 5000 mAh. Buat main Mobile Legends setengah jam, ngurang 12%. Genshin Impact bisa makan 15%. Tapi kelebihannya ada di pengisian cepat. Colok 15 menit, dapet 43%. Colok 40 menit, full. Bahkan bisa reverse charging juga sampai 22.5W buat ngecas HP lain.

    Sistem Pendingin & Suhu Masih Jadi PR

    Dengan sistem pendingin 6000mm², performa sih bisa stabil. Tapi saat dipaksa main game berat, chipset masih kepanasan. Tapi untungnya suhu paling kerasa cuma di bagian depan, yang kena jempol.

    Software: HyperOS, Tanpa Iklan… Sejauh Ini

    Poco F7 jalan di HyperOS 2 berbasis Android 15. Janjinya dapet update OS 4 tahun dan patch keamanan 6 tahun. Aneh tapi syukur. Walaupun nggak ada jaminan ke depannya tetap begitu, tapi ini awal yang bagus banget.

    Harga & Value: Gila Masih Bisa Dikasih Segini

    Pas awal rilis, Poco F7 dibanderol Rp5,6 juta. Setelah masa promo, jadi Rp6 juta. Tapi dengan spek yang dibawa, harga ini masih gila. Gak kasih opsi lain, langsung versi maksimal. Mantap.

  • HP Gaming AI Tercanggih 2025 : iQOO Neo 10 vs POCO F7

    HP Gaming AI Tercanggih 2025 : iQOO Neo 10 vs POCO F7

    Kalau cuma pengin jawaban cepat: iQOO Neo 10 lebih cocok buat yang doyan nge-game tanpa ampun, sedangkan POCO F7 lebih cocok buat yang pengin AI canggih dan desain premium. Sisanya? Sama-sama gokil. Yaudah, tinggal pilih tim iQOO atau POCO.

    Kok Bisa Ada Perang di Kelas 5 Jutaan?

    Sumpah ini seru banget. Dua HP yang bawa chipset Snapdragon 8s Gen 3, harga 5 jutaan, dan bawa label “flagship killer”.

    Performa Gaming: Siapa Paling Ngebut?

    PUBG? MLBB? Genshin? Semuanya udah dijabanin. Kedua HP ini emang nggak kaleng-kaleng. Snapdragon 8s Gen 3 kenceng maksimal.

    Tapi, iQOO Neo 10 punya fitur gaming yang lebih unik kayak getar 4D dan gesture control buat reload amunisi. Serius, ini kayak bawa DualShock-nya PS di tangan.

    Sementara POCO F7, meski agak ribet buat dapetin settingan 120fps di Mobile Legends, tetap stabil dan responsif. Touch sampling rate-nya bahkan bisa tembus 600Hz. Kencengnya sadis!

    Fitur AI: POCO Lebih Pintar?

    Iya, POCO F7 itu kayak punya otak ekstra. ada AI object eraser. Bahkan bisa bantu ngobrol lintas bahasa.

    Di sisi lain, iQOO juga punya fitur AI, tapi lebih simpel. Buat yang fokus ke kamera atau foto-foto, AI di POCO bakal kerasa lebih “niat”.

    Oh ya, POCO F7 pakai HyperOS yang sekarang bersih dari iklan. Mantap, kan?

    Kamera: Sama-Sama 50MP, Tapi…

    Kamera utama 50MP OIS. Warna langit jadi biru beneran, daun jadi hijau segar, pokoknya lebih enak dilihat.

    Tapi… POCO lebih stabil pas rekam video pakai kamera depan. Meski mentok di 1080p 60fps, tetap stabil. iQOO? Bisa 4K 60fps tapi… goyang kayak jelly. Jadi buat yang suka ngevlog, POCO lebih aman.

    iQOO Neo 10 bawa baterai 5160 mAh plus charger 120W. Dari 10% ke 70% cuma 15 menit! Bahkan ada bypass charging, jadi bisa main sambil ngecas tanpa ngerusak baterai.

    Tapi anehnya, POCO F7 yang baterainya lebih kecil di 5000 mAh justru lebih tahan pas dipakai main Mobile Legends. Mungkin ini efek optimasi HyperOS-nya ya?

    Layar dan Build: POCO Lebih Mewah, iQOO Lebih Fungsional

    Layarnya dua-duanya AMOLED, refresh rate 120Hz, resolusi Full HD+. Minusnya, agak panas pas main game lama.

    iQOO Neo 10 adem meski nggak semewah POCO. Cocok buat yang sering main sambil rebahan.

    Varian & Harga: Mana yang Lebih Worth It?

    POCO F7: 12/512GB, harga Rp5 jutaan.
    iQOO Neo 10 : cek harga klik disini

    Kalau pengin fleksibilitas pilihan, iQOO lebih unggul. Tapi kalau pengin langsung “gas” tanpa pusing, POCO juga udah cukup banget.

    Jadi, Pilih Mana?

    iQOO Neo 10 buat yang:

    1. Hardcore gamer
    2. Fitur gaming advance
    3. Nggak masalah sama build plastik

    POCO F7 buat yang:

    1. Kamera fitur AI kompleks
    2. Mau desain elegan dan respons layar tajam
    3. Lebih sering multitasking dibanding gaming berat

    Mau beli yang mana? Semua balik lagi ke kebutuhan masing-masing. Yang jelas, dua-duanya nggak ada yang jelek. Tinggal pilih: lebih suka yang pintar atau yang adem buat diajak gaming maraton?

  • Poco C71: Smartphone Murah Bisa Gaming Tipis

    Poco C71: Smartphone Murah Bisa Gaming Tipis

    Kalau lagi cari hape murah tapi nggak murahan, Poco C71 ini mungkin bisa jadi pertimbangan. Walaupun harganya ada di kisaran sejutaan kecil, fitur-fitur yang ditawarin ternyata lumayan bikin melirik, apalagi kalau dipakai harian atau buat hiburan ringan. Desainnya futuristik beda dari Redmi A5.

    Poco C71 Resolusi HD+, LCD IPS

    Waktu pertama kali nyalain, tampilannya langsung kelihatan simpel. Layarnya 6,8 inci HD+ refresh rate-nya 120Hz. Buat scroll atau main game ringan sih udah kerasa mulus. Sayangnya, masih pakai desain waterdrop dan belum ada pelindung layar bawaan.

    Poco C71 chipset Unisoc T7250 GPU Mali-G57. Skor AnTuTu-nya dapet 272 ribuan, yang artinya buat gaming tipis-tipis masih bisa dilibas. RAM-nya 4GB, internal 128GB. Dan kabar baiknya, slot SIM-nya triple! Bisa dual SIM plus microSD tanpa harus korbankan salah satunya.

    Dari sisi kamera, ada kamera utama 32MP di belakang dan kamera depan 8MP. UI kameranya juga simpel banget, ada mode malam, timelapse, portrait, dan ultra HD. Stabilisasinya belum ada. Tapi buat sekadar dokumentasi atau video call, sudah cukup banget.

    Kalau bahas kelengkapan di dalam kotaknya, lumayan lengkap nih. Dapat charger 15W, kabel data, softcase, stiker khas Poco, pin ejector, buku panduan, sampai pembatas buku. Jadi nggak perlu langsung beli tambahan ini-itu lagi saat baru beli.

    Tombol power-nya yang merangkap fingerprint scanner ada di sisi kanan dan sedikit masuk ke dalam bodi. Sisi atasnya unik, karena di sanalah posisi speaker-nya. Agak kurang lazim sih, apalagi kalau dipakai main game dalam posisi landscape. Kadang jari bisa nutupin speakernya tanpa sengaja.

    Soal suara, speakernya bisa dibilang cukup keras dan seimbang, walaupun bass-nya nggak terlalu berasa. Tapi buat ukuran hape harga segini, kualitas audionya udah enak di telinga.

    Yang menarik lagi, hape ini sudah splash and dust resistance. Artinya, kalau kena cipratan air atau debu tipis-tipis, masih aman. Sensor-sensornya pun cukup lengkap, termasuk sensor magnetik yang penting buat pengguna ojek online atau sering pakai maps.

    Antarmukanya Android 15, belum pakai HyperOS. Beberapa fitur pintar seperti smart motion udah ada, tapi yang kayak double tap to wake belum tersedia.

    Kelemahan yang paling terasa mungkin di bagian perlindungan layar dan ketiadaan stabilisasi video. Tapi kalau dibandingin sama harganya, itu hal yang masih bisa dimaklumi. Yang penting, secara keseluruhan hape ini udah siap nemenin aktivitas harian dan masih bisa diajak main game ringan.

    Poco C71 jelas nambah panas pasar entry level yang makin rame. Dengan harga ramah di kantong, baterai gede 5.200 mAh, dan performa yang enggak malu-maluin, hape ini layak dipertimbangkan. Cocok buat pelajar, pengguna baru, atau yang butuh hape cadangan tapi tetap bisa diandalkan. Beli di tokped sekarang

  • Poco X7: HP Gaming Tipis dengan Fitur Flagship, Worth It?

    Poco X7: HP Gaming Tipis dengan Fitur Flagship, Worth It?

    Buat yang suka gaming tapi tetap pengen HP yang ramping dan enggak bikin kantong jebol, Poco X7 bisa jadi pilihan menarik. Desainnya lebih modern, performanya stabil, dan layarnya sudah smooth tanpa ghosting. Tapi, apakah HP ini benar-benar upgrade dari generasi sebelumnya? Yuk, kita bahas lebih dalam!

    Desain Poco X7: Kombinasi Klasik dan Modern

    Kalau lihat bagian belakang Poco X7, langsung teringat sama Poco X3. Warna khas Poco dengan tulisan besar masih dipertahankan, tapi frame kameranya dibuat lebih fresh. Sekarang bentuknya kotak dengan lingkaran-lingkaran di dalamnya, mirip dengan Redmi Note 14 Pro 5G.

    Bagian depannya benar-benar beda dari generasi sebelumnya. Poco X7 jadi HP Poco pertama dengan layar 3D Curved, yang bikin tampilannya lebih modern. Meski begitu, ada plus-minusnya. Layar lengkung ini bikin tampilan lebih luas saat streaming, tapi juga meningkatkan risiko ghost touch. Untungnya, Poco sudah mengantisipasi ini dengan fitur wet touch display, yang membantu mengurangi sentuhan tidak sengaja.

    HP ini juga sudah bersertifikasi IP68, artinya tahan air dan debu. Dari segi build quality, masih terasa sedikit “kopong” seperti generasi sebelumnya, meski sudah lebih solid dibanding Poco X5 dan X6.

    Layar Poco X7: Kualitas Tinggi dengan Peak Brightness Gahar

    Poco X7 dibekali layar Flow AMOLED 6,67 inci dengan resolusi 1,5K dan refresh rate 120Hz. Tingkat kecerahannya juga ditingkatkan dari sebelumnya 1.200 nits jadi 3.000 nits! Layar ini sudah mendukung Dolby Vision, HDR10+, dan dilindungi oleh Corning Gorilla Glass Victus 2.

    Ada beberapa mode tampilan warna yang bisa dipilih, seperti Vivid, Saturated, Standar, dan Advance. Mode Saturated lebih cocok buat yang suka warna lebih akurat, misalnya untuk editing.

    Saat dites, akurasi warna di mode Vivid cukup tinggi, dengan 100% sRGB dan 99% P3. Di mode Saturated malah lebih tinggi lagi, mencapai 100% P3. Artinya, layarnya punya kualitas tinggi untuk konsumsi multimedia atau bahkan pekerjaan yang butuh akurasi warna tinggi.

    Performa Poco X7: Kencang, Tapi Bukan yang Tercepat

    Poco X7 ditenagai MediaTek Dimensity 7300 Ultra, fabrikasi 4nm, dengan RAM 12GB LPDDR4X dan penyimpanan 512GB UFS 2.2. Ada juga varian lebih murah dengan RAM 8GB dan storage 256GB.

    Hasil benchmark AnTuTu 603.000 poin tanpa cooling, dan bisa naik jadi 680.000 poin dengan cooling tambahan. Geekbench-nya mendapatkan 739 poin untuk single-core dan 2.469 poin untuk multi-core.

    Saat diuji bermain game:

    • Genshin Impact (Medium, 60 FPS) – rata-rata 38 FPS, dengan drop sesekali ke 28 FPS
    • Mobile Legends – rata-rata 89 FPS, drop ke 85 FPS
    • Wuthering Waves – rata-rata 37 FPS, tapi saat scene berat bisa turun di bawah 30 FPS
    • PUBG Mobile – bisa Smooth Extreme (59 FPS stabil)

    Kalau ingin performa lebih stabil di game berat, disarankan turunin grafiknya ke Low atau Medium. Suhu saat main game juga masih tergolong aman, bagian terpanas sekitar 41°C, enggak sampai bikin tangan kepanasan.

    Baterai Poco X7: Daya Tahan Bagus, Fast Charging Berkurang

    Baterainya 5.110mAh, hanya naik sedikit dari generasi sebelumnya (5.100mAh). Saat dites:

    • Genshin Impact 30 menit → baterai turun 18%
    • PUBG 30 menit → turun 6%
    • Mobile Legends 30 menit → turun 6%
    • Streaming Netflix 30 menit → turun hanya 3%

    Fast charging mengalami penurunan dari 67W ke 45W, tapi tetap cukup cepat. 0–100% butuh sekitar 1 jam 10 menit. Ada fitur Smart Charging Engine yang memperlambat pengisian di atas 80% supaya baterai lebih awet.

    Kamera Poco X7: Sensor Sony yang Lebih Baik

    Secara angka, kamera utama turun dari 64MP ke 50MP, tapi sekarang pakai sensor Sony IMX dengan bukaan lebih besar. Kamera lainnya:

    • Ultra-Wide 8MP
    • Macro 2MP (hanya gimik)
    • Selfie 20MP

    Hasil fotonya:

    • Low-light lebih baik dibanding sebelumnya, noise masih ada tapi wajar
    • Ultra-wide kurang tajam di bagian tepi, tapi masih usable
    • Zoom 2x hanya digital, tapi detailnya cukup terjaga
    • Selfie di low-light masih terlihat soft karena noise reduction yang agresif

    Untuk video:

    • Kamera belakang bisa 4K 30FPS, tapi lebih stabil di 1080p 60FPS
    • Autofokus lancar, terutama di kondisi cahaya cukup
    • Selfie video maksimal di 1080p 60FPS, tapi agak jitter di 30FPS

    Poco juga menambahkan beberapa fitur AI seperti AI Image Expansion (memperluas gambar), AI Object Remover (menghapus objek), dan AI Film Mode untuk membuat video sinematik.

    Fitur Lain: Ada yang Ditambah, Ada yang Hilang

    • Speaker Stereo Dolby Atmos – kualitas suara bagus
    • HyperOS berbasis Android 14 – sayangnya belum pakai HyperOS versi 2
    • NFC, sensor lengkap, fingerprint in-display, dan IR Blaster
    • Sayangnya, audio jack 3.5mm dihilangkan

    Poco X7 Worth It atau Nggak?

    Poco X7 jelas mencoba naik kelas dengan menghadirkan fitur-fitur flagship seperti IP68, layar curved, sensor kamera Sony, dan fitur AI. Tapi ada beberapa kompromi, seperti build quality yang masih terasa sedikit kopong, performa yang kalah cepat dari beberapa pesaing, dan fast charging yang diturunkan.

    Kalau tujuan utama beli HP buat performa gaming paling kencang, Poco X7 bukan yang terbaik di kelasnya. Tapi kalau cari HP gaming yang desainnya lebih premium, layar tajam, kamera oke, dan fitur flagship tipis-tipis, Poco X7 masih sangat worth it.

error: Content is protected !!