Tes Karakteristik Pribadi atau TKP CPNS 2014 bukanlah bentuk lain dari tes kepribadian atau psikotes. Tes Karakteristik Pribadi adalah penamaan yang dipakai pada Tes Kepribadian CPNS. Pada Tes CPNS 2014 penyebutan TKP hanya dipakai pada proses penilaian dan ketentuan lain dalam proses tes CPNS sedangkan pada naskah soal masih disebut dengan Tes Kepribadian.
Dalam proses seleksi tes TKP CPNS 2014, tes kepribadian juga bukanlah sesuatu yang baru tetapi selama ini tes kepribadian menggunakan nama yang berbeda mulai dari tes psikologi lanjutan sampai tes skala kematangan. Sebagian dari peserta tes mungkin bertanya, apakah materi tes kepribadian yang ada sekarang berbeda dengan tes skala kematangan pada naskah soal tes CPNS pada tahun sebelumnya? Jawabannya, Tidak.
Soal TKP mengujikan masalah integritas diri yang berfungsi untuk mengukur tingkat ketulusan hati atau kebaikan seseorang pegawai dalam kehidupan sehari-hari. Seorang pegawai yang tulus dan baik hati, berani mengatakan salah itu salah dan benar itu benar. Ia tidak takut terhadap risiko apapun yang akan diterimanya kelak. Ia juga berani mampu berjuang demi kebenaran dan kebaikan meskipun hal itu dapat mempengaruhi atau bahkan membahayakan karirnya.
TKP CPNS 2014 juga bertujuan untuk mengukur seberapa besar nilai daya cipta peserta tes untuk membuat suatu penemuan yang baru. Sesuatu yang baru dapat berupa benda fisik, sistem, cara, atau hal lainnya. Sesuatu penemuan yang baru tersebut harus memiliki kelebihan tertentu dari yang sudah sejak lama dipergunakan. Apakah lebih baik sistemnya, lebih hemat sumber daya, lebih baik pencapaiannya, ataupun kelebihan lain yang lebih mempengaruhi secara signifikan.
Tes Skala Kematangan atau TSK adalah bagian atau salah satu bentuk dari tes kepribadian. TSK berfungsi untuk mendeteksi tingkat kematangan peserta tes. Materi TSK yang diujikan dalam psikotes pada umumnya menekankan pada aspek kedewasaan tertentu yang paling dibutuhkan oleh seorang karyawan professional. Aspek kedewasaan yang sering diujikan dalam TSK diantaranya adalah aspek integritas, tanggung jawab, kejujuran, pengendalian diri, kemampuan beradaptasi, inisiatif, semangat berprestasi, ketekunan, kreatifitas kerja, ketegasan, penghargaan terhadap orang lain, toleransi, kepercayaan diri, efisiensi cara kerja, dan kepedulian lingkungan.
Sesuai dengan ketentuan Badan Kepegawaian Negara atau BKN, Tes Kompetensi Dasar TKD CPNS bertujuan untuk keterampilan, menggali pengetahuan, dan sikap perilaku peserta ujian yang meliputi wawasan regional, nasional, dan internasional maupun kemampuan kuantitatif, verbal, penalaran, pengendalian diri, beradaptasi, semangat berprestasi, inisiatif, dan integritas.. Maka tes kepribadian yang digunakan dalam Tes Karakteristik Pribadi CPNS adalah tes skala kematangan itu sendiri dengan nama yang berbeda yaitu Tes Karakteristik Pribadi.
TSK merupakan tes yang gampang-gampang susah. Gampang dijawab tapi susah untuk lulus. Dalam TSK tidak ada jawaban salah, semua jawaban bernilai benar. Jadi, siapapun, asal bisa baca tulis pasti bisa menjawab soal TSK dengna benar tapi tidak dengan nilai yang tinggi. Inilah yang terjadi, banyak peserta dengan prestasi akademik yang mumpuni bahkan keluar universitas dengan predikat cum laude, diprediksi semua pihak pasti lolos tes CPNS, justru tersingkir dalam persaingan merebutkan formasi yang sangat sedikit bila dibanding peserta tes.
Untuk dapat menguasai TSK peserta tes tidak cukup hanya berlatih menjawab soal dengan berpedoman pada kunci jawaban. Karena tidak ada jawaban salah maka diperlukan kemampuan atau pengetahuan untuk dapat menganalisa skala nilai dari setiap opsi jawaban.
Tips Menguasai Tes Karakteristik Pribadi
Untuk dapat mengerjakan dan menyelesaikan Tes TKP CPNS 2014 dengan baik, bacalah setiap soal dengan baik, kemudian pilih jawaban yang terbaik yang sesuai dengan kondisi sesungguhnya. Semua pertanyaan harus dijawab. Jangan asal menjawab. Kepribadian seseorang bersifat individual dan tak seorangpun memiliki sifat yang sama persis dengan orang lain. Jadi, jangan sampai berpura-pura menjadi orang lain dengan mengisi sifat-sifat yang bukan merupakan sifatnya.
Biasanya tersedia soal penjebak yang dapat mengetahui kondisi peserta tes saat mengerjakan. Apakah peserta tes menjawab asal-asalan, jujur atau hanya memilih jawaban yang baik-baik saja. Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur sesuai dengan hati nurani dan kondisi sesungguhnya. Setidaknya yang paling mendekati, karena pertanyaan akan berulang pada nomor berikutnya dengan redaksional yang berbeda namun bermakna sama. Sehingga apabila jawaban yang diberikan tidak sinkron maka akan merugikan.
Ini merupakan jenis tes yang susah diakali. Persiapan terbaik adalah dengan memperbaiki diri dan membangun mental jiwa positif dalam keseharian, seperti professional dalam kerja, bersikap jujur, tepat janji, tanggung jawab dan disiplin. Karena cerminan pola pikir dan tingkah laku positif diri peserta tes akan membangun mental positif alam bawah sadar dan akan tertuang tanpa disadari dalam hasil tes.
Jangan sampai jawaban didasarkan pada apa yang disukai. Intinya adalah jadilah dirimu sendiri karena kepribadian bukan berarti benar atau salah. Jawaban yang diberikan merupakan gambaran atas diri peserta tes yang sebenarnya. Ketika membaca soal dan melihat jawaban, langsung tentukan mana jawaban yang kira-kira palng mendekati dan tidak perlu dipikir lagi. Semakin dipikir maka hasilnya akan semakin tidak sesuai dengan kepribadian sesungguhnya. Tidak usah memikirkan ini baik atau buruk ataupun benar/salah. Sekali lagi, kerjakan saja sesuai kondisi sebenarnya.
Kesimpulan dari hasil tes ini adalah diharapkan dapat meningkatkan efisiensi bekerja seperti kebiasaan untuk tidak menunda pekerjaan, kebiasaan untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, memanfaatkan waktu luang untuk hal-hal yang produktif, dan jangan membuang waktu untuk hal yang tidak penting. Meningkatkan kreatifivitas yaitu dengan mencoba untuk mengerjakan suatu rutinitas dengan cara yang berbeda dari biasanya seperti mencoba pergi ke kantor dengan rute atau kendaraan yang berbeda, mencoba berfikit suatu ide yang belum pernah terlintas dalam benak dan mencoba untuk sering bertukar ide dan gagasan dengan orang lain yang lebih pintar.
Setelah mengerjakan tes ini diharapkan dapat meningkatkan integritas diri dengan memahami bahwa semakin tinggi integritas yang dimiliki maka semua pihak akan menghormati diri kita, begitupun sebaliknya. Semakin rendah integritas, maka akan ada pihak yang melecehkan dan bahkan menyepelekan diri kita, maka, mulai sekarang jadilah diri yang berintegritas yaitu jujur, tegas, dan disiplin.
Meningkatkan ketegasan dan kedislipinan yaitu dengan cara memahami bahwa ketertiban dan keteraturan bisa ditegakkan dengan adanya ketegasan dan kedisplinan. Jika anda tegas, orang lain hormat dan segan kepada anda. Jika anda tidak tegas, orang lain akan menyepelekan anda. Meningkatkan tanggung jawab dengan memahami bahwa setiap perbuatan kita akan ditanyai oleh Tuhan untuk dipertanggungjawabkan. Mulai dari hal kecil dan sepele sampaid gnan hal yang besar dan penting. Tak ada perbuatan yang luput dari pertanggungjawaban akhirat. Dengan memahami dan meyakini hal ini, cukuplah bagi kita untuk terus berhati-hati dalam setiap perbuatan.
Meningkatkan semangat untuk mendapatkan prestasi untuk selalu berusaha menjadi yang paling the best atau tiga terbaik. Kalaupun tidak dapat dicapai, anda akan tetap masuk kumpulan orang paling baik karena sudah ada niatan menjadi yang terbaik. Bergaul dengan orang yang punya selalu semangat untuk mendapatkan prestasi tinggi agar anda ikut tertular olehnya. Meingkatkan kepercayaan diri dengan memahami bahwa manusia berusaha sebaik-baiknya, hasil akhir ditentukan Tuhan. Setelah berusaha sebaik mungkin, yakinlah bahwa Tuhan memberikan hasil yang terbaik jadi tidak perlu takut dengan hal yang belum terjadi, yang sudah terjadi maupun yang sedang terjadi.
Meningkatkan pengendalian diri sebagai contoh metode pengendalian diri terbaik adalah berpuasa. Puasa mampu mendidik karakter manusia untuk menjadi lebih sabar, lebih tahan banting terhadap masalah, dan lebih kuat mengendalikan amarah dan nafsu yang merusak. Meningkatkan toleransi dengan menyadari bahwa manusia hidup harus saling menolong sehingga tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri di dunia ini. Tidak ada manusia yang sempurna karena semua mahluk hidup memiliki kekurangan dan kelebihan serta terimalah kekurangan diri sendiri dan orang lain dengan cara saling membantu dalam kesulitan meningkatkan taraf kebahagiaan dalam hidup. Meningkatkan kemampuan adaptasi dengan memahami bahwa segala sesuatu dapat selalu berubah sehingga anda harus berkompromi dengan perubahan yang ada selama itu memberikan kebaikan serta biasakanlah untuk selalu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.
Klik download software dan bahan materi kisi-kisi ujian cpns 2014 dengan klik disini.