Banyak penjual berharap bisa menghipnotis para pelanggannya agar mereka bisa menjual apa saja. Namun, mereka menganggap itu mustahil dilakukan. Tidak ada yang mustahil, jika anda tahu cara melakukannya. Setiap penjual bisa melakukannya. Untuk menghipnotis pembeli, penjual harus memiliki kata mujarab, kata yang mampu memikat. Adapun beberapa jenis kata yang dianggap mengandung unsur hipnotis seperti terbukti, terbaru, gratis, diskon, dapat dipercaya, nomor wahid, jempolan, hebat, dan sebagainya. Kata hipnotis bisa ditemukan dimana saja. Terpenting, kita mau membuka mata dan telinga serta memperhatikan lingkungan sekitar agar bisa menangkapnya. Ingat, seorang penjual juga haurs peka terhadap sekeliling karena ide bisa datang dari mana saja. Bisa dari televisi, buku, majalah, internet, tulisan papan reklame, percakapan teman, dan lainnya.
Membuat keputusan bukanlah hal mudah. Baiknya sebuah keputusan berdasarkan hasil pemikiran dan pertimbangan matang sehingga risiko yang akan diterima tidak terlalu besar. Seorang penjual harus memiliki pengetahuan tentang kapan dan bagaimana konsumen membuat keputusan. Penting mengetahui ini, apalagi karena pembeli karakternya berbeda. Penjual yang menguasai ini akan sangat terbantu dalam melancarkan aksinya. Setidaknya, ia tahu harus berbuat apa untuk meyakinkan pembeli sehingga pembeli pun percaya dan memutuskan membeli sesuatu darinya. Maka itu, pelajari dan pahami cara pembeli membuat keputusan. Hal apa saja yang bisa mempengaruhinya. Namun, seperti yang telah diungkapkan di atas, ini bukan perkara mudah, tapi bisa dipelajari. Cobalah melihat dalam diri sendiri. Kira-kira apa yang anda pikirkan saat kita mengambil keputusan atau apa yang mempengaruhi diri kita sehingga mengambil sebuah keputusan. Di samping itu, anda juga bisa menambah wawasan dengan banyak melihat dan membaca. Bergaulah dengan banyak orang sehingga anda mengenal banyak jenis kepribadian. Pelajari bagaimana mereka mengambil keputusan.
Setiap penjual pasti memiliki inisiatif. Hanya saja, tidak semua penjual fasih mengungkapkannya. Dalam situasi tertentu, penjual perlu mengambil langkah atau berinisiatif. Namun, inisiatif tidak semata diambil berdasarkan nafsu semata. Sebaliknya, inisiatif diambil berdasarkan pertimbangan matang. Harus diperhatikan penjual dalam mengambil inisiatif selain ketepatan adalah kemampuan. Penjual harus cermat memperhatikan hal negatif dan positif yang muncul dari pengambilan inisiatif tersebut. Sebagai penjual yang baik, prioritasikan inisiatif yang bisa menguntungkan semua pihak, yakni pihak penjual sendiri dan tentunya pelanggan. Hindari insiatif yang merugikan orang lain karena akan berdampak buruk di masa yang akan datang. Belajarlah dari kesalahan, perbaiki kekurangan dan maksimalkan kelebihan. Dengan begitu, saat mengambil inisiatif anda memiliki analisis yang cukup untuk menimbang beberapa hal.
Tidak semua pembeli membeli sesuatu untuk dirinya sendiri. Beberapa orang membeli untuk berbagai alasan, misalnya disuruh atasan atau orang lain .ini artinya seseorang hanya jadi perantara. Bisa jadi, keputusan membeli suatu produk bukan berasal dari dirinya. Sebagai penjual harus jeli melihat ini. Harus bisa membedakan mana pembeli yang perantara dan mana yang bukan. Pembeli perantara bisa jadi hanya orang suruhan. Orang yang menyuruhnya itulah si pengambil keputusan. Seorang penjual harus tahu keberadaan si pengambil keputusan. Kenapa penjual harus mengetahuinya? Ingat nasihat sebelumnya, cari tahu cara pembeli mengambil keputusan. Sangat penting membina hubungan dengan si pembuat keputusan. Selain mengetahui bagaimana si pembuat keputusan mengambil keputusan, merkea juga bisa menjadi mitra bisnis yang potensial. Namun, mendekati si pembuat keputusan bukanlah hal mudah. Biasanya mereka adalah orang yang berasal dari top management atau orang penting. Mereka memliki banyak kesibukan dan susah ditemui. Maka itu, anda jangan menyerah. Teruslah membangun dan mengembangkan jaringan. Gaillah informasi sebanyak mungkin dari pembeli anda.
Anda boleh saja bernapas lega karena hubungan dengan si pembuat keputusan telah terjalin dengan baik. Namun, ingat satu hal, jangan lupakan orang yang berada di sekeliling si pembuat keputusan. Keberadaan mereka juga penting sebab melalui merekalah penjual bisa sampai pada si pembuat keputusan. Maka itu, jangan sekali-kali menyepelekan keberadaan mereka. Bagi si pembuat keputusan, mereka semacam asset. Tidak semua keputusan yang diambil hasil pemikiran si pembuat keputusan. Bisa saja di peroleh atas masukan atau informasi dari orang di sekelilingnya. Alasan ini jugalah yang membuat penjual harus terus memelihara hubungan baik terhadap orang di sekitar si pembuat keputusan. Memelihara hubungan baik terhadap keduanya sama pentingnya.
Boleh saja seseorang memiliki sebuah keinginan atau berhasrat memenuhi kebutuhan. Namun, tidak serta merta itu bisa terwujud. Sebab, ada hal yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu, yaitu daya beli. Seseorang bisa memenuhi keinginan atau kebutuhannya bila memiliki daya beli atau kemampuan membeli. Sebagai penjual, kemampuan melihat sejauh mana daya beli pelanggan atau konsumen mutlak dimiliki. Sebab, ini salah satu cara untuk memahami pasar. Penjual yang jeli mengukur kantong pembeli akan efektif dalam upaya pemasaran. Mereka akan mudah mengetahui apa yang diinginkan pasar dan seberapa tingginya daya beli pasar atau konsumen. Sebagus apa pun produk yang ditawarkan pada pembeli tidak menjamin transaksi akan berlangsung bila harga yang ditawarkan tidak menjangkau daya beli konsumen, meskipun konsumen sendiri membutuhkannya, maka itu, penjualhendaknya tidak memaksakan diri, sekali lagi, jelilah mengukur kantong pembeli agar mudah menguasai pasar dan memenangkan persaingan.
Sebagai penjual, anda jangan terjebak soal harga. Produk dengan harga selangit tidak akan laku di pasaran. Sering pemikiran seperti itu muncul di benak para penjual. Timbulnya pemikiran seperti itu berdasarkan atas pemikiran bahwa konsumen hanya akan membeli produk atau jasa yang murah saja. Bisa dikatakan itu tidak sepenuhnya benar. Tidak selamanya konsumen membeli suatu produk hanya berdasarkan harganya saja. Konsumen juga mempertimbangkan manfaat dan kegunaan suatu produk bagi mereka. Bila manfaat dan kegunaan menjadi perhatian konsumen atas suatu produk, harga bukanlah pertimbangan utama bagi mereka dalam membeli. Terkadang, manfaat dan kegunaan suatu produk bisa mengalahkan nilai harga. Untuk lebih memastikannya, anda bisa berkeliling ke pusat perbelanjaan dan melakukans edikit riset. Coba amat para konsumen yang sedang berbelanja., bisa anda dapati bahwa tidak semua konsumen membeli peralatan rumah tangga yang murah. Tidak sedkit para wanita membeli tas, sepatu, serta baju mahal, juga tidak sedikit orang yang makan di tempat yang lumayan merogoh kocek dalam-dalam.
Penjual sejati adalah orang yang bisa menjual apa saja, baik itu benda elektronik, rumah, tanah, atau jasa. Bahkan, sekedar informasi saja juga bisa dijual. bukan hanya itu, penjual sejati jug aharus bisa memberikan nilai terhadap suatu barang. Misalnya, anda hendak menjual lukisan realis seharga 50 juta. Bisakah itu terwujud? Tentu saja bisa, asalkan nilai yang melekat pada lukisan itu setimpal dengan harga yang ditawarkan. Bila lukisan itu sudah berumur puluhan tahun atau bahkan ratusan tahun dan karya maestro seniman lukis yang tersohor sehingga banyak diburu oleh kolektor seni atau orang penting, harga yang anda tawarkan pada konsumen setimpal dengan nilai yang ada pada lukisan. Namun, akan beda halnya bila yang anda jual sebuah lukisan biasa yang mudah ditemukan di pinggir jalan dan dibuat oleh pelukis keliling. Jika lukisan seperti itu anda jual 50 juta, bisa saja nda ditertawakan orang karena harga lukisan itu tidak sesuai atau tidak mewakili nilai yang melekat pada lukisan. Maka itu, sebagai penjual yang baik cobalah menguasai dan mengenali produk yang akan dijual pada konsumen. Cari informasi sebanyak mungkin, amati dengan seksama, kuasai kelebihan dan kekurangannya. Tonjolkan keunggulan produk anda. Semoga bisa menjadi nilai pendukung yang melekat pada produk yang anda jual.
Konsumen sangat menginginkan produk yang anda tawarkan. Mereka benar telah jatuh hati. Selangkah lagi transaksi akan terlaksana. Namun, semua itu buyar, transakti tidak jadi terlaksana. Pembeli merasa keberatan atas harga yang ditawarkan atau pembeli tidak memiliki cukup uang untuk bertransaksi. Dalam hal ini, penjual harus jeli. Penjual bisa sedikit fleksibel dengan menawarkan sejumlah alternative atau solusi. Misalnya dengen memberi kemudahan pembayaran dengan cara mengangsur. Izinkan pembeli mencicil dalam beberapa tahap. Dengan demikian, transaksi bisa tetap beralngsung. Namun, satu hal yang harus diingat sebelum memberikan solusi tersebut. Terlebih dahulu anda pertimbangkan matang-matang apakah pembeli tersebut bisa dipercaya atau tidak agar tidak mendapat risiko di kemudian hari.
Salah satu sifat manusia adalah ingin selalu diperhatikan atau ingin diperlakukan istimewa oleh orang lain. Orang akan melakukan apa saja untuk mendapatkan hal tersebut. Begitu juga dengan pembeli. Pembeli yang juga manusia tentunya ingin mendapatkan perhatian lebih atau perlakuan istimewa dari penjual. Ini sebuah peluang bagi penjual. Cobalah melakukan pendekatan personal pada pembeli. Saat pembeli berulang tahun, anda bisa mengucapkan atau mengirimkan pesan selamat ulang tahun. Saat mereka terbaring sakit di rumah atau rumah sakit. Anda bisa mampir menjenguk dan member semangat. Jika ini diterapkan, bisa jadi kedekatan personal antara anda dengan pembeli akan terjalin. Pembeli akan merasa istimewa karena mendapat perhatian dari anda. Jika ini terjadi, pembeli akan merasa nyaman pada anda. Mereka tidak akan segan lagi untuk membeli produk yang ditawarkan. Sebab, rasa dekat dan nyaman telah tumbuh dalam diri mereka. Anda bukan saja seorang penjual bagi mereka, melainkan pembeli juga.
Memiliki produk yang bagus adalah keharusan. Produk bagus akan dicari orang. Bahkan, tidak perlu capek menjual ke sana dan kemari pembeli akan datang sendirinya. Produk bagus bisa menjual dirinya sendiri. Namun, yang bagus bukan produk anda saja. Produk pesaing juga bagus, mereka jug amemiliki kelebihan. Lantas, apa yang harus dilakukan bila demikian? Sebagai penjual, anda harus miliki strategi yang tepat. Penerapan strategi yang tepat bisa mengalahkan si pesaing. Adapun strategi yang tepat adalah memberi nilai lebih atau nilai plus pada pelanggan atau mempunyai nilai lebih ketimbang pesaing. Misalkan, anda menjual sebuah produk pada pelanggan. Maka, anda bisa member jasa antar gratis sebagai bagian dari pelayanan atua bisa jug amemberi konsultasi gratis selama jangka waktu tertentu. Terpenting, nilai plus yang diberikan tidak hanya mampu menarik minat, melainkan juga harus menjawab kebutuhan pelanggan.
Buatlah pembeli anda terkesan saat melakukan penawaran. Itu salah satu hal yang mendorong penjualan. Buat seolah penawaran yang anda berikan hanya berlaku hari ini saja. Cara ini akan lebih efektif bila anda mengkolaborasikan dengan berbagai cara kreatif. Misalkan, menawarkan sambil menawarkan program promo harga miring. Siapa yang tidak tergelitik pada penawaran seperti hanya hari ini diskon sampai 50%, besok tidak ada lagi, cara kretif seperti ini cenderung mendorong pembeli untuk melakukan transaksi. Dalam hal menawarkan produk pada pembeli, kreativitas juga diperlukan. Penawaran bisa berjalan seiring dengan kreativitas. Jika anda tidak memiliki kreativitas, bisa jadi anda susah memenangkan hati pembeli. Itu artinya anda tidak memenangkan persaingan. Menjalankan bidang apa saja, baik itu menjadi penjual atau menjadi professional lainnya, memerlukan sisi kreatif untuk menunjang kinerja.
Sudah menjadi sifat alamiah manusia untuk memperoleh keuntungan. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang menginginkan kerugian. Begitu juga dengan pembeli, mereka sama dengan penjual yang jug amenginginkan keuntungna .bagi manusia, mendapatkan keuntungna merupakan sesuatu yang menyenangkan. Maka itu, buatlah pembeli merasa beruntung sehingga mereka senantiasa merasa senang. Penjual sejati harus mampu membuat pembelinya merasa senang setelah melakukan transaksi. Dalam hal ini, penjual terlebih dahulu meyakinkan pembeli bahwa produk yang dibeli lebih besar manfaatnya ketimbang harga yang dikeluarkan. Dan, itu sebuah fakta, artinya dan tidak mengada-ada. Keberuntungan untuk pembeli bisa diciptakan asal penjual tahu caranya. Untuk mengetahuinya, lagi-lagi anda harus kreatif. Kerahkan seluruh kemampuan untuk mencari tahu apa yang diinginkan dan dibutuhkan pembeli anda. Contoh, seorang pembeli akan memperoleh hadiah handphone dari anda karena telah memenangkan kupon undian yang diperoleh atas berbelanja dengan kelipatan tertentu. Tentunya pembeli tersebut akan senang.
Tak seorang pun di dunia ini tidak memiliki masalah. Semua orang mempunyai permsalahannya sendiri. Setiap permasalahan pasti menyimpan jalan keluar, hanya saja, diperlukan kesabaran dan pikiran jernih untuk menyelesaikan masalah. Salah satu cara untuk memecahkan amsalah adalah mencari seseorang yang memiliki solusi, salah satunya penjual. Dalam kondisi tertentu keberadaan penjual bisa menjadi solusi bagi pembeli. Untuk itu, cobalah senantiasa hadir sebagai penjual yang menawarkan solusi. Lantas, bagaimana bisa seorang penjual dikatakan menawarkan solusi? Misalkan ada seorang pembeli yang hendak mencuci baju. Tentunya yang ia butuhkan adalah sabun untuk mencuci baju karena itu sebuah masalah baginya. Untuk menyelesaikannya, ia harus membeli sabun tersebut dari seseorang yang menjualnnya. Dengan cara itulah masalah bisa terselesaikan. Maka itu, penting bagi penjual mengetahui apa saja kebutuhan dan permasalahan pembeli.
Buat pembeli merasa senang setelah bertransaksi. Bukan hanya sekedar perasaan lega karena solusinya sudah terpecahkan pembeli berhak mendapatkan rasa senang dan nyaman setelah membeli sesuatu dari penjual. Dengan begitu produk yang ditawarkan menghadirkan sesuatu yang positif bagi mereka. Yaitu rasa senang dan nyaman. Pernahkan anda berjalan dis ebuah pusat perbelanjaan, lalu sesampai di depan sebuah outlet anda melihat sebuah T-Shirt. T-Shirt tersebut bergambar wajah personil band favorit pacar anda. Anda masuk ke outlet tersebut dan membelinya. Tentunya, rasa senang dan bahagia menjalar di dada. Anda merasa T-Shirt itu akan membuat pacar anda senang. Anda ingin menjadikannya sebuah kejutan sebagai wujud rasa saying padanya. Perasaan senang seperti inilah seharusnya yang keluar dari pembeli setelah membeli sebuah produk.
Orang menganggap penjual itu orang yang banyak bicara. Yaitu orang yang mampu berbicara berjam-jam sampai mulut berbusa. Orang juga beranggapan, penjual itu hebat dalam merayu. Selalu meneluarkan kata manis. Image demikian telah lama menempel pada diri penjual sejak sekian lama. Orang yang beranggapan demikian tidak bisa disalahkan. Tidak bisa dipungkiri memang terdapat beberapa penjual berlebihan dalam menawarkan barang. Mereka membicarakan apa saja agar pembeli bersedia membeli. Mulai dari merayu, melontarkan jani manis, bahkan sampai memaksa dilakukan oleh sebagian penjual. Maka tidak heran bila image miring yang muncul dibenak orang terhadap penjual. Maka itu, sebagai penjual sebaiknya tidak usah berlebihan dalam berbicara, yang wajar saja dalam menawarkan produk pada pembeli. Tidak usah mengatakan hal yang muluk apalagi sampai merayu atau mengumbar janji manis. Cukup anda beberkan apa saja yang menjadi kelebihan produk anda dan apa saja manfaat yang didapat dari membeli produk tersebut karena kejujuran akan menumbuhkan kepercayaan. Pembeli bukan orang bodoh.