Buat yang demen keyboard mekanikal low profile, apalagi yang wireless, Logitech ngeluarin satu lagi produk yang cukup menarik perhatian: Logitech G915X. Ini adalah versi lebih mewah dari G515 yang sebelumnya udah cukup populer. Tapi dengan harga beda satu juta lebih mahal, apa bener G915X ini layak dilirik?
Unboxing-nya Biasa Aja
Isi kotaknya standar. Ada kabel USB-C ke USB-A buat ngecas, dongle LightSpeed buat koneksi 2.4 GHz, dan itu aja. Gak ada tambahan yang bikin unboxing-nya terasa spesial, padahal harganya udah di angka 3 jutaan.
Desain Tampil Lebih Premium
Kalau bicara soal desain, G915X ini tampil kokoh dengan bodi full aluminium brush. Layout-nya 75%, jadi ringkas tapi tetap punya tombol-tombol penting. Yang menarik, ada juga versi full-size 100% tapi hanya tersedia dalam versi kabel.
Tombol media disediakan secara terpisah, lengkap dengan roda volume yang bisa diputar – ini bikin pengalaman multimedia jadi lebih nyaman. Koneksinya fleksibel, bisa via Bluetooth atau 2.4 GHz LightSpeed, dan ada tombol Game Mode buat nonaktifin tombol-tombol tertentu saat main game.
Build Quality Beda Kelas
Dibanding G515 yang bodinya plastik, G915X jelas lebih unggul. Bodi metalnya bikin keyboard ini terasa solid. Angle mengetik bisa disesuaikan antara 4 sampai 8 derajat. Ada juga tempat penyimpanan dongle di bagian belakang. Sayangnya, logo LightSpeed yang cukup besar agak ganggu tampilan, walaupun itu juga berfungsi sebagai antena.
Switch Tactile Saja, Sayang Pilihannya Terbatas
Sayangnya, Logitech Indonesia cuma nyediain satu jenis switch: Tactile. Buat yang biasa pakai linear, mungkin butuh waktu adaptasi karena tactile punya rasa tekan yang lebih berat dan ‘berasa’. Tapi dari sisi build, switch-nya stabil, nggak goyang-goyang saat dipencet. Stabilizer-nya pun rapi di tombol-tombol besar seperti spasi dan enter.
Keycap dan Backlight-nya Mantap
Keycap-nya pakai bahan double shot PBT yang punya tekstur, jadi nggak gampang licin. Saat main game, grip di jari tetap terjaga. Backlight LED-nya juga terang, font-nya jelas, dan lampunya keluar dari bagian atas switch – kelihatan keren, terutama di ruangan redup.
Sayangnya, switch-nya nggak hot-swappable, jadi nggak bisa diganti-ganti sendiri.
Pengalaman Gaming dan Multimedia Oke Punya
Kalau buat gaming, keyboard ini bisa diandalkan. Baik buat yang kompetitif seperti CS2 atau yang santai kayak simulasi pesawat. Tombol-tombol media yang terpisah bikin pergantian lagu atau ngatur volume jadi gampang, apalagi dengan roda volume ala knob.
Koneksi wireless-nya pun punya latensi rendah, jadi nggak ngganggu saat main game.
Dukungan Software Jadi Nilai Plus
G915X bisa dikustomisasi penuh lewat Logitech G Hub. Mulai dari pengaturan lighting, makro, sampai pengaturan khusus per aplikasi. Contohnya, warna LED bisa berubah saat buka game tertentu, atau shortcut bisa disesuaikan untuk aplikasi produktivitas.
Software ini jadi salah satu keunggulan Logitech yang jarang dimiliki merek lain di pasar.
Tanpa Fitur Gimmick, Jadi Kurang Greget?
Sayangnya, di harga 3 jutaan, G915X belum punya fitur yang lagi tren seperti Hall Effect switch. Padahal, di harga segini merek lain seperti NuPhy atau Wooting udah mulai nyisipin fitur-fitur itu, walaupun belum wireless.
Baterainya 500mAh, diklaim bisa tahan sampai 1000 jam kalau RGB-nya dimatikan. Tapi saat dibongkar, gak ada busa peredam suara di bagian dalam. Nggak krusial sih, tapi kalau dibandingin dengan keyboard yang punya sound dampening, bisa jadi poin minus kecil.
Layak Beli, Tapi Tergantung Kebutuhan
Kalau nyari keyboard yang:
- Low profile
- Wireless
- Build-nya premium
- Punya software lengkap
- Tombol media terpisah
Maka G915X ini pilihan yang solid.
Tapi kalau fokusnya buat ngetik atau cari switch linear yang lebih ringan, banyak alternatif lain yang lebih cocok di harga yang sama atau bahkan lebih murah.
Jadi, apakah harga tambahan satu juta dari G515 ke G915X worth it? Jawabannya tergantung. Kalau butuh media control terpisah dan bodi full metal, bisa jadi ya. Tapi kalau nggak terlalu peduli soal bahan atau tombol multimedia, G515 pun masih sangat mumpuni.



