Laptop Mini Dual Screen 6 Jutaan, AST YOGA BOOK
Laptop Mini Dual Screen 6 Jutaan, AST YOGA BOOK

Laptop Mini Dual Screen 6 Jutaan, AST YOGA BOOK

Posted on

Perangkat Windows semakin menarik perhatian belakangan ini. Dari mini PC, tablet Windows, hingga laptop-laptop unik, ada banyak inovasi yang patut dicoba. Salah satu yang mencuri perhatian adalah laptop mini dengan dua layar sentuh yang dibanderol hanya sekitar enam jutaan. Biasanya, laptop dual screen hadir dengan harga belasan hingga puluhan juta, tapi kali ini ada opsi yang lebih ramah kantong.

Unboxing dan Kelengkapan

Begitu kotaknya dibuka, memang kemasannya tidak terlalu meyakinkan, tapi isinya cukup lengkap. Selain laptop, ada bonus tas, mouse wireless, dan beberapa aksesori lainnya. Laptop ini sendiri memiliki layar ganda berukuran 10,5 inci masing-masing, dengan desain yang fleksibel dan bisa dilipat hingga 360 derajat. Mode penggunaannya juga beragam, mulai dari mode laptop dengan keyboard virtual, mode dual screen baik horizontal maupun vertikal, hingga mode tablet dan stand mode.

Desain dan Layar

Bentuknya yang mini dengan bobot kurang dari 1 kg membuatnya nyaman dibawa ke mana-mana. Material bodinya dari aluminium dengan warna space grey memberikan kesan premium dan kokoh. Layarnya sendiri menggunakan panel IPS dengan resolusi 1920 × 1280 piksel, yang menghasilkan tampilan warna cukup tajam dan akurat dengan cakupan 98% sRGB.

Di bagian bawah layar atas, terdapat kamera 2 MP yang bisa digunakan untuk meeting online. Hasilnya memang standar, tapi cukup untuk keperluan sehari-hari.

Port dan Konektivitas

Untuk sebuah laptop mini, port yang tersedia cukup lengkap. Di sisi kiri ada USB 3.0, DC-in, mini HDMI, dan USB Type-C yang bisa digunakan untuk mengisi daya. Sementara di sisi kanan, ada jack audio 3,5 mm, USB 3.0, USB Type-C, dan tombol power.

Laptop ini juga sudah mendukung Wi-Fi 5 dan Bluetooth 5.2, jadi bisa dihubungkan ke perangkat lain dengan mudah, termasuk gamepad untuk bermain game.

Keyboard dan Pengalaman Mengetik

Keyboard eksternal yang disertakan memiliki desain magnetik, sehingga bisa dipasang atau dilepas dengan mudah. Tombol-tombolnya cukup nyaman digunakan, dengan ukuran yang pas untuk mengetik. Touchpad-nya memang kecil dan berbentuk bulat, tapi tetap fungsional serta mendukung berbagai gestur Windows.

Performa dan Pengujian

Ditenagai oleh prosesor Intel N100 dengan 4 core dan 4 thread, laptop ini memiliki kecepatan hingga 3,4 GHz. RAM-nya sudah 16 GB DDR4, sementara penyimpanan SSD-nya 512 GB, yang masih bisa di-upgrade dengan slot tambahan.

Hasil uji kecepatan SSD menunjukkan angka sekitar 500 MB/s baik untuk baca maupun tulis, yang cukup untuk penggunaan sehari-hari. Namun, karena prosesornya tergolong hemat daya, laptop ini kurang cocok untuk tugas berat seperti editing video atau desain grafis kompleks.

Meski begitu, laptop ini masih bisa digunakan untuk editing ringan, seperti mengedit video pendek di CapCut atau mengedit foto di Photoshop dan Lightroom. Bahkan, untuk tugas perkantoran atau kuliah, penggunaan dual screen sangat membantu dalam multitasking.

Pengalaman Gaming

Untuk bermain game, laptop ini masih bisa menjalankan Genshin Impact pada setting grafis rendah dengan resolusi HD. FPS yang didapat cukup playable, meskipun tidak bisa dibilang lancar sepenuhnya.

Suhu permukaan laptop saat bermain game masih dalam batas aman, dengan layar atas berada di kisaran 27°C, sementara layar bawah bisa mencapai 44°C. Area paling panas ada di bagian bawah, dengan suhu sekitar 50°C, jadi lebih baik digunakan di atas meja agar sirkulasi udara tetap optimal.

Daya Tahan Baterai

Laptop ini dibekali baterai 3.200 mAh yang sayangnya tergolong boros. Untuk menonton video secara offline, bisa bertahan hingga 5 jam, sementara untuk pekerjaan seperti browsing atau mengetik, daya tahan hanya sekitar 3-4 jam. Kabar baiknya, laptop ini bisa diisi daya menggunakan power bank melalui port USB Type-C.

Dengan harga sekitar enam jutaan, laptop ini menawarkan teknologi dual screen yang biasanya hanya ditemukan pada perangkat belasan juta rupiah. Layarnya berkualitas, port-nya lengkap, bentuknya mini dan simpel, serta sudah dibekali RAM dan penyimpanan yang cukup besar.

Namun, ada beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan, seperti daya tahan baterai yang kurang awet dan tidak adanya garansi resmi. Jika mencari laptop dual screen dari brand besar seperti Asus atau Lenovo, harganya tentu jauh lebih tinggi. Tapi jika ingin mencoba teknologi dual screen dengan budget terbatas, laptop ini bisa jadi pilihan menarik.

Jadi, apakah laptop ini layak dibeli? Itu kembali pada kebutuhan masing-masing. Jika mencari perangkat unik untuk multitasking ringan atau keperluan kantor dan kuliah, laptop ini bisa jadi alternatif menarik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *