review Samsung Galaxy Watch Ultra
review Samsung Galaxy Watch Ultra

Perlukah Beli Samsung Galaxy Ring & Galaxy Watch Ultra ?

Posted on

Samsung memang jago bikin ekosistem yang bikin nyaman. Begitu satu perangkat dipakai, bawaannya ingin nambah lagi biar makin nyambung. Kali ini, dua gadget yang masuk koleksi adalah Samsung Galaxy Ring dan Galaxy Watch Ultra. Tapi pertanyaannya, apakah ini investasi yang menguntungkan atau malah buang-buang uang? Yuk, kita bahas!

Kenapa Pakai Galaxy Ring?

Galaxy Ring ini sebenarnya bisa dibilang versi mini dari Galaxy Watch. Sensor-sensornya mirip, bisa monitor detak jantung, suhu tubuh, aktivitas harian, sampai pola tidur. Tapi kenapa harus pakai cincin kalau sudah ada smartwatch?

Jawabannya simpel: kenyamanan. Banyak orang yang punya smartwatch tapi malas dipakai tidur karena terasa mengganjal. Smartband juga bukan solusi sempurna karena bisa bikin tangan terasa tidak nyaman atau bahkan alergi kalau dipakai kelamaan. Nah, Galaxy Ring hadir buat menutupi kekurangan itu. Ringan, kecil, dan tetap bisa melakukan tracking kesehatan tanpa perlu layar. Semua datanya bisa langsung dicek di aplikasi Samsung Health.

Soal harga? Ini yang bikin mikir dua kali. Rp6,5 juta untuk sebuah cincin pintar memang bukan angka kecil. Tapi kalau dibandingkan dengan Galaxy Watch Ultra yang harganya Rp8,99 juta, selisihnya masih masuk akal buat yang butuh alat tracking tidur yang lebih nyaman.

Desain Galaxy Ring & Kenyamanan

Galaxy Ring ini dibuat dari Titanium, material yang ringan, tahan lama, dan anti-korosi. Menariknya, meski sering jatuh dan dipakai mandi, cincin ini tetap mulus, tidak ada goresan.

Yang bikin kaget, cincin ini tidak menyebabkan alergi. Padahal, cincin kawin yang berbahan emas putih saja bikin gatal. Entah bagaimana cara Samsung membuatnya, tapi ini jelas jadi nilai plus buat yang kulitnya sensitif.

Samsung juga menyediakan sizing kit untuk memastikan cincin pas di jari. Ukurannya dari 5 sampai 13, jadi bisa dipilih sesuai kebutuhan.

Fitur Galaxy Ring

Meskipun bentuknya kecil, teknologi di dalam Galaxy Ring ini cukup canggih. Ada sensor optik, akselerometer, dan giroskop untuk membaca data kesehatan. Hasil pengukuran detak jantung dan pola tidur juga cukup akurat.

Misalnya, ketika dibandingkan dengan Galaxy Watch Ultra, data heart rate hanya selisih 2 BPM. Laporan tidurnya juga detail, menunjukkan fase tidur dalam (deep sleep), fase REM, dan berapa kali terbangun di malam hari. Semua data ini digunakan untuk menghitung Energy Score yang bisa membantu memperbaiki pola tidur.

Ada juga fitur gesture pins yang memungkinkan cincin ini digunakan untuk mematikan alarm atau mengambil foto. Mungkin ke depan Samsung bisa menambahkan fitur seperti scroll layar atau menggambar di udara—bayangkan masa depan di mana kita bisa navigasi hanya dengan jari!

Satu kekurangan kecil, fitur Find My Ring hanya menampilkan indikator hijau tanpa suara, jadi kalau hilang di tempat terang agak susah ditemukan. Mungkin ke depan bisa ditambahkan suara biar lebih gampang mencarinya.

Galaxy Watch Ultra: Worth It?

Sekarang masuk ke Galaxy Watch Ultra, smartwatch paling premium dari Samsung saat ini. Apakah ini mubazir kalau sudah punya Galaxy Ring? Tidak juga.

Cara kerja keduanya berbeda:

  • Galaxy Watch Ultra bekerja secara real-time untuk monitoring kesehatan seperti detak jantung dan tekanan darah secara terus-menerus.
  • Galaxy Ring lebih fokus untuk tracking pola tidur tanpa harus dipakai seharian.

Jadi, dua perangkat ini bisa saling melengkapi.

Desain Galaxy Watch Ultra & Daya Tahan

Sesuai namanya, Ultra, desainnya memang dibuat premium. Materialnya Titanium dengan kaca safir, jadi tahan banting dan tahan gores. Sudah diuji jatuh beberapa kali, tetap mulus.

Sertifikasi 10 ATM + IP68 memastikan smartwatch ini aman dipakai di air, termasuk buat diving. Layarnya Super AMOLED 1,5 inci dengan tingkat kecerahan 3.000 nits, jadi tetap jelas meski di bawah sinar matahari.

Samsung juga mengklaim jam ini tahan di suhu ekstrem -20°C hingga 55°C. Fitur Night Mode bikin tampilan layar berubah jadi merah saat malam, supaya lebih nyaman di mata.

Baterai Galaxy Watch Ultra & Ekosistem

Samsung mengklaim baterainya bisa bertahan 100 jam, tapi dalam penggunaan nyata:

  • Dengan Always-On Display (AOD) aktif → tahan sekitar 4 hari
  • Tanpa AOD → bisa sampai 6 hari

Ekosistemnya juga keren. Semua data dari Galaxy Ring dan Galaxy Watch Ultra otomatis sinkron ke Samsung Health, jadi lebih mudah memantau kesehatan.

Fitur lainnya juga banyak, seperti:

  • Body Composition Analysis tanpa perlu alat tambahan
  • Kalender menstruasi (berguna juga buat para cowok yang ingin tahu siklus pasangannya)
  • ECG & stress monitoring
  • GPS dual-frequency (L1 & L5) yang akurat untuk navigasi tanpa HP

Yang suka olahraga juga bakal puas karena semua mode latihan ada di sini, termasuk triathlon, weightlifting, dan bersepeda.

Perlukah Membeli Galaxy Watch Ultra dan Galaxy Ring

Jadi, apakah pembelian dua gadget ini worth it?

  • Galaxy Ring bisa dibilang agak mahal, tapi untuk yang butuh tracking tidur dengan nyaman, ini bisa jadi pilihan yang menarik.
  • Galaxy Watch Ultra adalah smartwatch paling lengkap dari Samsung saat ini, dengan fitur premium yang masih masuk akal dibandingkan pesaingnya yang lebih mahal.

Buat yang sudah terlanjur pakai ekosistem Samsung, Watch Ultra lebih optimal dibanding smartwatch lain, karena kalau dipakai di iOS atau HP lain, banyak fitur yang dikunci.

Jadi kalau memang butuh dan sesuai dengan gaya hidup, dua perangkat ini bisa jadi investasi yang menarik. Tapi kalau hanya sekadar coba-coba, mungkin bisa dipikir ulang dulu sebelum beli.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *