Review VGA Workstation RTX 5080 dan RTX A2000
Review VGA Workstation RTX 5080 dan RTX A2000

Review VGA Workstation RTX 5080 dan RTX A2000

Posted on

Sekarang dunia hardware lagi rame banget ngebahas RTX 5000 series, terutama RTX 5080 yang katanya harganya di kisaran 20 sampai 30 jutaan.

Buat yang belum tahu, Nvidia itu punya dua jenis GPU: satu buat gaming, satu lagi buat kerjaan berat alias workstation. Nah, yang buat workstation dulunya dikenal dengan nama Quadro. Tapi sekarang udah diganti namanya jadi A Series, misalnya RTX A1000, A2000, A5000, dan seterusnya.

Harganya Gimana?

Kalau ngomongin harga, RTX A2000 ini ada di kisaran 7 sampai 9 jutaan tergantung toko dan promo. Jauh banget kan dibanding RTX 5080 yang bisa tembus puluhan juta. Tapi, meskipun lebih murah, A2000 punya keunggulan sendiri buat kerjaan yang fokus ke rendering, simulasi, AI, dan kebutuhan profesional lainnya.

Desain dan Isi Box

A2000 ini bentuknya kecil, simpel, satu kipas aja, dan enggak butuh pin power tambahan. Udah gitu, di dalam box-nya dapet bracket tambahan, converter mini DisplayPort ke DisplayPort, dan buku manual.

Spesifikasi Singkat

Kalau dibandingin secara spesifikasi kasar, ya jelas RTX 5080 menang telak. Mulai dari jumlah CUDA core, clock speed, hingga teknologi fabrikasi yang udah 4nm (A2000 masih 8nm). Tapi jangan buru-buru nge-judge, karena A2000 punya satu hal penting yang bikin dia beda: ECC memory.

ECC Memory: Fitur Andalan GPU Workstation

ECC itu singkatan dari Error Correction Code. Fitur ini memungkinkan GPU memperbaiki kesalahan data sendiri secara otomatis. Cocok banget buat dipakai di server, rendering film, pelatihan AI, dan kerjaan yang butuh stabilitas tinggi dalam jangka waktu lama.

Jadi misalnya GPU dipakai nonstop selama berbulan-bulan di server AI atau data center, kalau ada error, dia bisa auto-fix tanpa harus diotak-atik teknisi. Makanya A2000 ini lebih tahan banting buat pemakaian panjang.

Performa Gimana?

Kalau dibandingin head-to-head dalam gaming atau rendering cepat, A2000 pasti kalah jauh. Tapi kalau udah masuk dunia kerjaan berat yang butuh stabilitas tinggi dan error minim, A2000 bisa jadi pilihan terbaik. Apalagi dia udah support NVLink buat gabungin dua GPU jadi satu. Cocok banget buat software kayak RedShift atau Blender yang support GPU multiple. Terutama kalau kamu pengin setup server atau workstation yang hemat daya, kecil, dan stabil.

Harga memang enggak selalu jadi penentu utama. Tergantung kebutuhan dan pemakaian jangka panjang. RTX A2000 bisa dibilang underrated tapi punya value tinggi buat sektor profesional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *